Show simple item record

dc.contributor.authorPERMATASARI, Desi
dc.date.accessioned2022-06-27T08:09:30Z
dc.date.available2022-06-27T08:09:30Z
dc.date.issued2021-07-09
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107452
dc.description.abstractAir adalah suatu senyawa kimia dengan rumus molekul (H2O) yang memiliki manfaat sangat besar dan sangat penting bagi makhluk hidup. Air digunakan manusia dalam banyak kegiatan salah satunya untuk konsumsi sehari-hari seperti air minum dan masak. Air yang dapat dikonsumsi menurut peraturan Kemenkes 32 tahun 2017 adalah air yang melewati proses atau tanpa proses pengolahan dan memenuhi syarat kesehatan sehingga dapat langsung diminum atau konsumsi. Syarat kimia air yang dikonsumsi menurut Kemenkes salah satunya adalah mengenai kadar Kalsium (Ca). Kalsium (Ca) adalah salah satu logam alkali tanah. Kalsium tersebar luas dalam mineral-mineral. Kalsium memiliki kandungan cukup besar dari batu kapur, CaCO3 (Suyanta,2016). Kadar Kalsium dalam air konsumsi atau air minum maksimal 500 mg/liter. Kalsium berasal dari aliran air yang melewati tanah-tanah kapur. Air sumur biasanya mengandung kadar Ca yang tinggi dalam bentuk CaCO3, sehingga air yang mengalir di daerah batuan kapur akan mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi. Desa Grenden adalah daerah pegunungan kapur di Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Kandungan mineral atau unsur-unsur kimia yang terlarut dalam air, terutama unsur Kalsium (Ca) dapat diketahui yaitu dengan cara melakukan pengukuran kadar Ca dalam sumber air di Desa Grenden. Penentuan kadar Kalsium (Ca) dalam air sumur di Desa Grenden ini dilakukan dengan menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis. Metode Spektrofotometri UV-Vis memiliki kelebihan yaitu memiliki batas deteksi yang rendah serta memiliki tingkat akurasi dan presisi yang tinggi. Sampel air diambil secara random dari 12 sumur dari empat daerah lokasi yang berbeda. Lokasi Utara, Barat, Timur dan Selatan dengan jarak yang bervariasi. Jarak antar rumah di pemukiman warga bervariasi yang juga menunjukkan posisi sumur penduduk. Tiap lokasi diambil tiga titik, tiap titik di ambil 3 sampel, dan lokasi pengambilan sampel diambil dengan pertimbangan lokasi memiliki kadar Ca yang berbeda-beda sebagai pengaruh dari faktor lokasi. Pengukuran dilakukan dengan tiga kali pengulangan sehingga total sample sebanyak 36 sample. Hasil kadar Kalsium ditampilkan dalam bentuk kurva hasil dari pengukuran dengan menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis. Pengaruh jarak, dari hasil penelitian semakin dekat jarak sumber air dari gunung kapur maka semakin tinggi kandungan kadar Kalsiumnya sedangkan daerah yang semakin jauh dari gunung kapur miliki nilai kadar yang semakin rendah. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan kadar Kalsium yang didapat daerah Utara1(A1) 47,31985 ppm, Utara2(A2) 40,61945ppm, dan Utara ke 3 (A3) 16,9785 ppm. Hasil nilai kadar yang di dapat daerah Barat, Timur dan Selatan sama dengan daerah Utara. Kadar Kalsium dalam air sumur di daerah Desa Grenden dilihat dari parameter kadar Kalsium menurut KEMENKES RI NO. 32 /KEMENKES/ 2017, memenuhi persyaratan kesehatan air tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi dimana berdasarkan penelitian didapat kadar Kalsium di bawah nilai ambang batas maksimum 500 mg/L.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Drs. Siswoyo, M.sc. Ph.D. Dosen Pembimbing Anggota: Asnawati, S.Si, M.Si.en_US
dc.publisherFakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahan Alamen_US
dc.subjectKalsium (Ca)en_US
dc.subjectAir Sumuren_US
dc.subjectMetode Spektrofotometri Ultraviolet-Visibelen_US
dc.titleAnalisis Kadar Kalsium (Ca) dalam Air Sumur di Desa Grenden Menggunakan Metode Spektrofotometri Ultraviolet-Visibelen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record