Penerapan Metode User Centered Design (UCD) Pada Proses Development Pengembangan Sistem Administrasi Desa Terpadu Berbasis Website (Studi Kasus: Kelurahan Jagalan Kota Kediri)
Abstract
Layanan publik adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh individu atau organisasi
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan adanya layanan publik, masyarakat lebih
mudah untuk mendapatkan informasi. Informasi yang dapat diakses oleh publik dibutuhkan
informasi yang cepat dan tepat waktu, tidak terkecuali pelayanan informasi di kelurahan.
Di kantor Kelurahan Jagalan Kota Kediri selalu melayani masyarakat kelurahan Jagalan
dengan profesional dan cepat. Sehingga masyarakat kelurahan Jagalan mendapatkan
pelayanan yang terbaik. Dari membayar pajak, mengajukan surat untuk suatu keperluan,
dan melaporkan aduan masyarakat.
Hasil dari pra penelitian mendapatkan beberapa permasalahan dari hasil wawancara
dengan petugas kelurahan. Pertama, layanan aduan masyarakat yang dibutuhkan oleh
masyarakat dan pengurus kelurahan melewati proses yang cukup panjang. Kedua informasi
desa hanya melalui mading dan melalui ketua RT. Ketiga, pendataan masih dilakukan
secara manual yang artinya masih dilakukan dengan menuliskan formulir dan arsip pada
buku jurnal ditiap jenis datanya. Sehingga untuk menambahkan data, atau membutuhkan
salah satu data, proses ini melalui proses yang panjang. Dari identifikasi permasalahan
tersebut, kelurahan Jagalan membutuhkan sistem administrasi desa terpadu berbasis
website untuk meningkatkan layanan publik. Sistem tersebut dapat mempermudah
masyarakat untuk mendapatkan layanan yang dibutuhkan dan layanan publik seperti
pendataan data kelahiran, data kematian, data pindah masuk, dan data pindah keluar. Maka,
penelitian ini akan merekomendasikan sebuah sistem administrasi desa terpadu berbasis
website menggunakan metode User Centered Design (UCD).
UCD berguna untuk merancang User Interface (UI) dan User Experience (UX) agar
hasilnya baik dan tepat sasaran. Perancangan desain sistem administrasi desa terpadu ini
memanfaatkan pendapat calon pengguna sistem tentang kebiasaan dan kenyamanannya.
Tujuan penggunaan metode UCD ini adalah untuk mengatasi masalah ketidakmampuan
pengguna dalam menggunakan sistem, dan diharapkan calon pengguna mampu mengetahui
fungsi sistem hanya dalam sekali pakai. Metode UCD melibatkan calon pengguna pada tahap system design sehingga calon pengguna dapat memberikan masukan mengenai User
Interface (UI) dan User Experience (UX) pada sistem administrasi desa terpadu. Untuk
mendukung kesuksesan perancangan sistem, peneliti juga melakukan studi literatur
menggunakan penelitian terdahulu.
Mengembangkan sistem informasi desa terpadu menggunakan metode UCD pada
proses Developement dan dengan menggunakan SDLC Prototype telah berjalan sesuai
tahapan. Tahapan metode UCD mulai dari tahap Specify the Context of Uses, Specify User
and Organitational Requirement, Produce Design, dan Evaluate Design Againts User
Requirement telah diterapkan pada SDLC Prototype pada tahap Development of Prototype.
Dengan metode dan tahapan diatas untuk pengembangan sistem informasi desa terpadu
Kelurahan Jagalan dapat berjalan lancar dan mengefisiensikan proses pengembangan
sistem.
Hasil pengujian dari pengembangan sistem informasi desa terpadu menunjukkan
bahwa, dalam pengujian Evaluate Design Againts User Requirements pada metode UCD
pada sistem administrasi desa terpadu adalah Learnability sebesar 90% pernyataan setuju,
dan 10% pernyataan tidak setuju. Efficiency sebesar 75% pernyataan setuju, dan 25%
pernyataan tidak setuju. Memorability sebesar 93,33% pernyataan setuju, dan 6,67%
pernyataan tidak setuju. Error sebesar 100% pernyataan setuju, dan 0% pernyataan tidak
setuju. Satisfaction sebesar 80% pernyataan setuju, dan 20% pernyataan tidak setuju. Jadi
hasil keseluruhan jawaban responden sebesar 87,67% pernyataan setuju, dan 12,33%
pernyataan tidak setuju. Kemudian dalam pengujian black box semua fungsi sudah sesuai
requirement dan tidak ditemukan kesalahan.