Show simple item record

dc.contributor.authorPRIHATININGSIH, Alifa
dc.date.accessioned2022-06-27T07:49:36Z
dc.date.available2022-06-27T07:49:36Z
dc.date.issued2021-07-19
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107382
dc.description.abstractDiabetes Melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan keadaan hiperglikemi dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan kelainan sekresi insulin yang tidak mencukupi, resistensi insulin atau keduanya. Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) Indonesia berada di peringkat ke-7 dengan jumlah penduduk yang menderita diabetes melitus sebesar 10,7 juta penduduk pada tahun 2019. Jumlah prevalensi diabetes melitus yang mengalami peningkatan setiap tahunnya, membutuhkan penanganan yang efektif dan cepat. Salah satu pendekatan terapi untuk mengobati diabetes melitus yaitu melalui penghambatan pada enzim α-amilase dan α-glukosidase. Salah satu terapi obat sintetik diabetes melitus yang bekerja sebagai inhibitor α-amilase dan αglukosidase yaitu akarbosa. Bahan alam yang dapat dikembangkan potensinya sebagai antidiabetes yaitu ekstrak buah gambas, kecipir, dan kelor. Beberapa senyawa golongon flavonoid dalam buah gambas, kecipir, dan kelor yaitu kuersetin, mirisetin, katekin dan kaemferol. Senyawa tersebut diketahui dapat menghambat aktivitas dari enzim α-amilase. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas penghambatan ekstrak etanol buah gambas, kecipir, dan kelor terhadap enzim αamilase dan mengetahui perbandingan aktivitasnya dengan akarbosa sebagai kontrol positif. Jenis penelitian ini adalah true experimental laboratories yang dilakukan di Laboratorium Farmakologi dan Laboratorium Kimia Fakultas Farmasi Universitas Jember. Sampel buah gambas, kecipir, dan kelor yang digunakan diperoleh dari Pasar Tanjung, Kecamatan Kaliwates, Jember. Tahapan penelitian ini meliputi ekstraksi simplisia kering buah gambas, kecipir, dan kelor menggunakan metode gabungan ultrasonikasi dan maserasi, uji pendahuluan reaksi enzimatis enzim α-amilase, dan uji aktivitas inhibisi enzim α-amilase menggunakan ELISA reader. Hasil uji aktivitas penghambatan enzim α-amilase oleh ekstrak etanol buah gambas, kecipir dan kelor memiliki rata - rata nilai IC50 masing-masing sebesar 654,512 ± 16,408; 557,272 ± 11,540; dan 606,543 ± 8,685 μg/mL. Sedangkan nilai IC50 pada kontrol positif akarbosa sebesar 72,626 ± 0,925 μg/mL. Dari nilai IC50 yang diperoleh aktivitas inhibitor enzim α-amilase ekstrak etanol buah gambas kecipir dan klentang lebih lemah dibandingkan kontrol positif akarbosa. Perbedaan kekuatan masing-masing ekstrak sampel dapat disebabkan perbedaan kandungan senyawanya dan kadar senyawa yang terkandung. Beberapa senyawa yang terkandung dalam ketiga ekstrak yang berperan dalam sebagai inhibitor enzim αamilase yaitu kuersetin, mirisiten, katekin, dan kaemferol. Berdasarkan uji statistika menggunakan one way ANOVA diketahui terdapat perbedaan nilai IC50 yang signifikan antara akarbosa dengan sampel ekstrak etanol buah gambas, kecipir, dan kelor dengan nilai p < 0,001. Berdasarkan hasil penelitian secara in vitro dapat dikatakan bahwa ekstrak etanol buah gambas, kecipir, dan kelor memiliki potensi untuk diteliti dan dikembangkan lebih lanjut sebagai agen antidiabetes.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : apt. Fransiska Maria Christianty, S.Farm.,M.Farm Dosen Pembimbing Anggota : apt. Ika Puspita Dewi, S.Farm.,M.Biomeden_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectENZIM α-AMILASEen_US
dc.subjectEkstrak Etanolen_US
dc.subjectGambasen_US
dc.subjectKecipiren_US
dc.titleUji Aktivitas Penghambatan Enzim Α-Amilase Ekstrak Etanol Buah Gambas, Kecipir, dan Keloren_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record