Aktivitas Penghambatan Migrasi Sel Kanker Serviks (Hela) Akibat Pemberian Fraksi Flavonoid Daun Tembakau (Nicotiana Tabacum L.) Varietas Kasturi
Abstract
Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh abnormalitas dan tidak
terkontrolnya pertumbuhan sel pada jaringan tubuh. Pada tahun 2020, kanker
serviks menduduki peringkat kedua sebagai kanker dengan kasus baru paling
banyak di Indonesia. Kanker yang tidak dideteksi secara dini akan menyerang
berbagai organ yang disebut metastasis. Sebanyak 90% kematian akibat kanker
diakibatkan karena adanya metastasis. Kemoterapi merupakan pilihan terapi untuk
kanker serviks pada tahap metastasis, namun terapi tersebut memiliki efek samping
yang cukup serius. Penggunaan bahan alam dapat menjadi alternatif untuk
pengobatan kanker. Tembakau (Nicotiana tabacum L.) merupakan salah satu
tanaman yang memiliki potensi sebagai antikanker. Selama ini daun tembakau
banyak dikenal sebagai bahan baku pembuatan rokok yang memiliki efek negatif
terhadap kesehatan maupun lingkungan. Di samping itu, daun tembakau diketahui
mengandung senyawa aktif flavonoid yang berpotensi memiliki aktivitas
antikanker. Kabupaten Jember merupakan wilayah yang banyak memproduksi
tembakau salah satunya varietas kasturi. Daun tembakau dengan kualitas buruk
yang tidak memenuhi kualifikasi industri rokok seringkali tidak dimanfaatkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi limbah daun tembakau kasturi
dalam menghambat migrasi sel kanker serviks (HeLa).
Pada penelitian ini daun tembakau kasturi diekstraksi dan difraksinasi untuk menghasilkan fraksi flavonoid yang telah dihilangkan nikotinnya menggunakan
HCl 10%. Pengujian aktivitas penghambatan migrasi dilakukan pada 24-well plate
menggunakan metode scratch wound healing dengan membuat goresan secara
tegak lurus menggunakan tip mikropipet kuning pada sel HeLa yang telah konfluen.
Sel HeLa kemudian diberikan perlakuan dengan fraksi flavonoid daun tembakau
kasturi pada konsentrasi 47,5; 95, 142,5; 190; 237,5; 285; 332,5; 338 µg/mL.
Pengamatan dilakukan pada waktu inkubasi 0, 24, dan 48 jam. Pengukuran hasil
diamati secara kualitatif dengan mendokumentasikan hasil scratch dan kuantitatif dengan mengukur luas area migrasi menggunakan aplikasi ImageJ yang selanjutnya
dihitung penutupan area migrasi (%) pada jam ke-24 dan 48 terhadap jam ke-0.
Hasil luas dan penutupan area migrasi yang diperoleh dianalisis menggunakan
metode one way ANOVA dan untuk mengetahui perbedaan nyata pada masingmasing perlakuan dilanjutkan dengan uji post hoc LSD dengan taraf kepercayaan
95%.
Hasil penelitian menunjukkan fraksi flavonoid daun tembakau kasturi dapat
menghambat aktivitas migrasi dari sel HeLa pada konsentrasi 47,5; 95; dan 142,5
µg/mL setelah waktu inkubasi 24 dan 48 jam. Pada konsentrasi 190; 237,5; 285;
332,5; dan 338 µg/mL setelah waktu inkubasi 24 dan 48 jam tidak terjadi migrasi
dari sel HeLa, karena konsentrasi yang digunakan merupakan konsentrasi toksik.
Nilai penutupan area migrasi pada perlakuan fraksi flavonoid daun tembakau lebih
kecil dibandingkan dengan kontrol sel setelah waktu inkubasi 24 dan 48 jam.
Berdasarkan hasil penelitian ini konsentrasi optimal dari fraksi flavonoid daun
tembakau kasturi yang dapat menghambat migrasi sel HeLa adalah konsentrasi
142,5 µg/mL
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]