• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Pharmacy
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Pharmacy
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Optimasi Hidroksipropil Metilselulosa dan Polietilen Glikol 400 dalam Sediaan Fast Dissolving Buccal Film Granisetron Hidroklorida

    Thumbnail
    View/Open
    172210101025.pdf (3.333Mb)
    Date
    2021-07-12
    Author
    FAUZI, Enjud Lukcy Rista
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Mual muntah dengan derajat yang bervariasi merupakan salah satu efek samping dari obat kemoterapi. Salah satu antiemetik yang dapat digunakan ialah golongan antagonis 5-hydroxytryptamine type 3 receptors (5-HT3). Granisetron HCl merupakan salah satu antiemetik golongan antagonis reseptor 5-HT3 yang memiliki potensi lebih besar daripada tropisetron dan ondansetron (Effendy, 2016). Sistem penghantaran obat fast dissolving buccal film adalah film yang mengandung bahan aktif yang hancur dan terlarut dalam saliva dengan sangat cepat dalam beberapa detik tanpa memerlukan air ataupun mengunyah saat digunakan pada mukosa bagian dalam pipi. Rute pemberian obat secara bukal menyediakan penghantaran obat tanpa mengalami efek first pass metabolism. Beberapa karakteristik yang mempengaruhi efektivitas sediaan fast dissolving buccal film ialah swelling index, waktu disintegrasi, dan persen pelepasan obat. Komponen penting dalam formulasi sediaan fast dissolving buccal film yang menentukan karakteristik tersebut diantaranya ialah polimer dan plasticizer, sehingga perlu dioptimasi jumlah penggunaannya. Sediaan fast dissolving buccal film diutamakan menggunakan polimer dan plasticizer hidrofilik agar cepat larut pada rongga bukal. Penelitian ini menggunakan polimer Hidroksipropil Metilselulosa (HPMC) dan plasticizer Polietilen Glikol (PEG) 400 dalam sediaan fast dissolving buccal film granisetron HCl. Berdasarkan penelitian sebelumnya, penggunaan polimer HPMC menghasilkan film yang fleksibel dengan waktu disintegrasi yang baik (Khunteta dkk., 2019a). PEG memiliki efek plastisisasi tinggi dan PEG 400 terbukti menjadi plasticizer yang lebih efektif dibandingkan PEG 1.000 untuk film dengan polimer HPMC (Panda dkk., 2014) Penelitian ini menggunakan metode desain faktorial untuk mencari jumlah optimum dari HPMC dan PEG 400 dalam sediaan fast dissolving buccal film granisetron HCl. Beberapa pengujian dilakukan terhadap sediaan yang telah dihasilkan melalui metode solvent casting ini dengan evaluasi organoleptis, keseragaman bobot, keseragaman ketebalan, ketahanan lipat, pH permukaan, penetapan kadar granisetron HCl dalam sediaan, serta uji swelling index, uji disintegrasi, dan uji disolusi yang hasilnya digunakan sebagai respon. Hasil pengujian swelling index pada F1, FB, FA, dan FAB menunjukkan nilai berturut-turut yaitu 19,106; 18,782; 18,505; dan 18,233. Hasil pengujian disintegrasi pada F1, FB, FA, dan FAB menunjukkan nilai waktu disintegrasi berturut-turut yaitu 12,333 detik; 51,333 detik; 62,667 detik; dan 71,667 detik. Hasil pengujian disolusi pada F1, FB, FA, dan FAB menunjukkan nilai persen pelepasan obat berturut-turut yaitu 92,385%; 88,531%; 87,697%; dan 86,197%. Analisis dari ketiga respon tersebut menggunakan software Design Expert versi 11.0.0 menghasilkan 2 solusi dengan F1 terpilih sebagai formula optimum. Hasil analisis design expert juga menunjukkan bahwa peningkatan jumlah HPMC dan PEG 400 dapat menurunkan nilai swelling index dan persen pelepasan obat, namun dapat meningkatkan waktu disintegrasi. Interaksi keduanya dapat menurunkan waktu disintegrasi, namun dapat meningkatkan nilai swelling index dan persen pelepasan obat secara tidak signifikan. Komposisi optimum HPMC dan PEG 400 pada sediaan masing-masing sebesar 200 mg dan 45 mg dengan nilai respon optimum yang didapatkan adalah swelling index 19,106; waktu disintegrasi 12,333 detik; dan persen pelepasan obat 92,385 %. Verifikasi formula optimum F1 memberikan hasil yang tidak berbeda bermakna antara hasil percobaan dengan hasil prediksi dari design expert yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi >0,05 melalui uji One Sample T-test. Karakterisasi formula optimum F1 melalui uji Fourier Transform Infrared (FTIR) menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara bahan aktif dengan polimer yang digunakan dalam sediaan fast dissolving buccal film granisetron HCl karena tidak terjadi pergeseran puncak secara tajam dari gugus fungsi granisetron HCl.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107184
    Collections
    • UT-Faculty of Pharmacy [1518]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository