Mengungkap Representasi China dan Amerika Serikat oleh Media CNBC Indonesia Terkait Konflik Laut China Selatan
Abstract
Beberapa tahun terakhir, isu mengenai konflik Laut China Selatan (KLCS) telah
menarik perhatian publik. CNBC Indonesia melansir secara intensif perkembangan
pemberitaan konflik tersebut yang melibatkan rivalitas China dan Amerika Serikat
(Amerika). Dalam pemberitaan konflik antar negara, media tidak memungkinkan
untuk menyajikan gambaran peristiwa yang benar-benar netral, akurat, dan utuh
berkaitan dengan isu-isu tersebut, melainkan hanya menyajikan representasi dari
peristiwa melalui pendayagunaan bahasa. Dengan demikian, representasi KLCS
yang melibatkan rivalitas China-Amerika bergantung pada bagaimana pemberitaan
konflik tersebut dikonstruksi. Oleh karena itu, penting untuk mengungkap
representasi China dan Amerika dalam pemberitaan KLCS. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan mengungkap fitur-fitur kebahasaan yang
didayagunakan oleh CNBC Indonesia dalam merepresentasikan China dan
Amerika serta mengungkap praktik sosial budaya yang melatarbelakangi pilihan
representasi tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menerapkan studi
deskriptif kritis dengan pendekatan analisis wacana kritis (AWK) model tiga
dimensi Fairclough. Wujud data penelitian ini berupa (penggalan) teks berita yang
terdiri dari kata, frasa, dan kalimat. Sumber data penelitian diambil dari teks-teks
berita terkait KLCS melalui https://www.cnbcindonesia.com. Teknik pengumpulan
data dilakukan melalui pembacaan secara kritis penggalan-penggalan teks berita
yang dipilih dengan mempertimbangkan unsur-unsur representasi positif atau
negatif terhadap China dan Amerika. Data penelitian yang telah terkumpul
kemudian disusun (dalam daftar data) dan dikelompokkan sesuai dengan jenis
representasi yang diterapkan. Kemudian, data diberi kode (penomoran dan simbol)
dan ditandai dengan cetak tebal (data berupa pilihan kata/frasa), miring (data berupa kalimat), atau garis bawah (data berupa kata/frasa retorika). Selanjutnya, data
dianalisis secara deskriptif dan interpretatif terhadap fitur-fitur kebahasaan yang
didayagunakan media dalam pemberitaan.
Hasil penelitian menunjukkan representasi cenderung negatif dilabelkan
terhadap China, sebaliknya representasi positif dicitrakan terhadap Amerika
melalui pendayagunaan fitur-fitur kebahasaan melalui pilihan kata/frasa dan
konstruksi kalimat. Fitur-fitur kebahasaan berupa pilihan kata/frasa direalisasikan
melalui pilihan verba, adjektiva, nomina, dan adverbia serta strategi penamaan,
referensi dan predikasi. Selain itu, pilihan kata/frasa juga direalisasikan melalui
pilihan retorika (metafora dan hiperbola). Sementara, pilihan konstruksi kalimat
direalisasikan melalui pilihan transitivitas dan modalitas (modalitas kebenaran dan
modalitas keharusan). Penggambaran negatif terhadap China diwujudkan melalui
representasi peristiwa dan tindakan melalui: 1) penyajian judul berita, 2) nada
pemberitaan negatif, 3) motif ekonomi, 4) ideologi, 5) karakter, 6) menjual
ketakutan, 7) komitmen dan penghindaran, dan 8) klaim ilegal. Sedangkan,
penggambaran citra positif Amerika direalisasikan melalui: 1) nada pemberitaan
positif, 2) motif kebebasan, 3) kekuatan militer yang melindungi, 4) operasi
penegakan hukum, dan 5) penilaian moral tindakan.
Selain itu, hasil analisis praktik kewacanaan menunjukkan bahwa
perbedaan pilihan publikasi representasi ini dilatarbelakangi oleh aspek ekonomi,
politik dan budaya. Aspek ekonomi berkaitan dengan pendapatan melalui iklan.
Aspek politik berkaitan dengan relasi kuasa melalui pemilihan sumber dan aspek
ideologi yang diwujudkan melalui pilihan kata dan konstruksi kalimat yang dipilih.
Aspek budaya meliputi identitas dan nilai budaya yang disesuaikan dengan
kepentingan media dan negara asal media, CNBC Global. Sementara, praktik sosial
budaya yang merupakan hasil interpretasi teks berita tentang KLCS dan interpretasi
konteks situasional yang melatarbelakangi pemroduksian berita tersebut, dapat
dijelaskan bahwa kecenderungan media untuk mengonstruksi representasi negatif
bagi China dan representasi positif bagi Amerika dapat dijelaskan dari perspektif
situasional munculnya KLCS, institusional media CNBC Indonesia dalam
pemberitaan KLCS, sosial kemasyarakatan bangsa Indonesia dan ASEAN.
Collections
- MT-Linguistic [65]