Show simple item record

dc.contributor.authorAMIRA, Octavia Firstyanasari
dc.date.accessioned2022-06-10T03:03:01Z
dc.date.available2022-06-10T03:03:01Z
dc.date.issued2021-07-14
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107113
dc.descriptionValidasi unggah file repositori_Kacung Finalisasi unggah file repositori tanggal 10 Juni 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractInfeksi merupakan salah satu penyakit di negara berkembang yang mampu meningkatkan kasus morbiditas dan mortalitas. Diantara mikroorganisme yang menyumbang kasus infeksi terbesar ialah bakteri. Berdasarkan laporan data dan profil kesehatan Kemeskes RI tahun 2018; 1,2 juta kasus infeksi bakteri telah terjadi di Indonesia, bahkan infeksi bakteri juga termasuk dalam sepuluh besar penyakit penyebab kematian di Indonesia. Terapi pilihan utama dalam kasus infeksi yang disebabkan oleh bakteri adalah antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik yang kurang tepat dapat menimbulkan adanya kasus resistensi antibiotik. Kasus tersebut berpotensi menjadi masalah besar pada beberapa bakteri, salah satunya pada bakteri Pseudomonas aeruginosa. Hal tersebut dibuktikan oleh hasil riset Forum Komunikasi Profesional Kedokteran Laboratorium Infeksi (FORLAB) pada 2018, dimana telah didapatkan sampel bakteri P. aeruginosa dari berbagai rumah sakit di Indonesia. Dari keseluruhan sampel, terbukti bahwa 33% di antaranya telah resisten terhadap karbapenem. Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa penelitian menunjukkan bahwa adanya potensi mikroorganisme dalam tanah yang dapat dikembangkan menjadi agen antibakteri, salah satunya yaitu fungi tanah. Pengembangan aktivitas antibakteri dari fungi tanah yang berasal dari tanah muara sampai saat ini juga masih minim, sehingga perlunya penelitian dan eksplorasi lebih lanjut untuk mengetahui adanya potensi keanekaragaman yang ada di Indonesia untuk dapat digunakan sebagai agen antibakteri. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penentuan lokasi titik sampling dilakukan di Desa Biluango, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bonebolango, Provinsi Gorontalo yang memiliki ekosistem mangrove dengan keadaan yang cukup bersih. Hasil yang diperoleh dari tahap isolasi fungi tanah muara ialah dua isolat dengan kode nama IS2-BTG3-1-1 dan IS2-BTG3-1-2. Dari kedua isolat tersebut, telah dinyatakan bahwa kedunya memiliki aktivitas terhadap penghambatan pertumbuhan dari bakteri P. aeruginosa dari hasil skrining awal yaitu uji antagonis. Adanya zona bening yang terbentuk, mengindikasikan adanya aktivitas antibakteri dari isolat. Kedua isolat yang potensial tersebut kemudian dilanjutkan dengan proses fermentasi untuk dapat memproduksi metabolit sekunder secara anaerob. Hasil dari fermentasi kemudian diekstraksi menggunakan pelarut etil asetat yang nantinya dapat dilanjutkan dengan pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode mikrodilusi. Pengujian mikrodilusi tersebut mengacu pada protokol Clinical and Laboratory Standarts Isntitute (CLSI) tahun 2012. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa adanya aktivitas antibakteri dari isolat fungi tanah muara Desa Biluango, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bonebolango, Provinsi Gorontalo terhadap bakteri uji P. aeruginosa. Berikut persen penghambatan yang diperoleh dari ekstral fungi tanah muara dengan urutan terbesar yang diperoleh dari IS2-BTG3-1-1 sebesar 51,7 ± 2.7% dan IS2- BTG3-1-2 sebesar 42,9 ± 0.9%. Dari kedua isolat fungi tanah muara yang diperoleh, diduga adanya aktivitas penghambatan berasal dari kandungan golongan senyawa terpenoid.en_US
dc.description.sponsorshipapt. Bawon Triatmoko, S.Farm., M (Pembimbing I) apt. Ari S. N., S.F., GdipSc., M.Sc-Res., Ph.D.(Pembimbing II)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectIsolasi Fungi Tanahen_US
dc.subjectProvinsi Gorontaloen_US
dc.subjectEkosistem Mangroveen_US
dc.titleIsolasi Fungi Tanah Muara Desa Biluango Kabupaten Bonebolango Gorontalo Serta Skrining Antibakteri terhadap Pseudomonas Aeruginosaen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record