Show simple item record

dc.contributor.authorAINI, Dita Nurul
dc.date.accessioned2022-06-10T02:57:15Z
dc.date.available2022-06-10T02:57:15Z
dc.date.issued2021-07-01
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107111
dc.descriptionValidasi unggah file repositori_Kacung Finalisasi unggah file repositori tanggal 10 Juni 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractDiabetes melitus merupakan penyakit metabolisme kronis yang ditandai dengan keadaan hiperglikemia. Prevalensi diabetes melitus pada tahun 2019 secara global mencapai 463 juta jiwa dan diperkirakan akan terus meningkat. Di Indonesia, prevalensi diabetes melitus mengalami peningkatan hingga 2% dari tahun 2013 hingga 2018. Diabetes melitus tipe 2 merupakan kasus diabetes melitus yang palim umum terjadi dengan presentase kejadian sebesar 95% dari seluruh kasus diabetes. Salah satu pendeketan terapi diabetes melitus tipe 2 adalah dengan penghambatan terhadap aktivitas enzim α-amilase yang berperan dalam hidrolisis karbohidrat menjadi glukosa. Indonesia merupakan negara dengan sumber kekayaan alam biotik yang melimpah, termasuk di dalamnya adalah spesies sayuran yang dapat digunakan sebagai tanaman obat. Hal tersebut mendorong pentingnya evaluasi potensi sayuran Indonesia serta meningkatkan upaya ketahanan sayuran lokal salah satunya dengan dimanfaatkan sebagai sumber alternatif agen antidiabetes berupa suplemen sayuran sembukan kangkung (Ipomoea aquatica), (Paederia foetida Linn), serta selada air (Nasturtium officinale) yang modern. Jenis penelitian ini adalah experimental laboratories yang dilakukan di Laboratorium Farmakologi dan Laboratorium Kimia Fakultas Farmasi Universitas Jember. Sampel tanaman kangkung, sembukan, dan selada air yang digunakan diperoleh dari pasar Tanjung, Kabupaten Jember. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu ekstraksi simplisia kering daun dan batang kangkung, sembukan, dan selada air kemudian dilanjutkan dengan uji pendahuluan reaksi enzimatis α- amilase, dan uji aktivitas inhibisi enzim α-amilase menggunakan ELISA reader. Parameter penghambatan enzim α-amilase ditetapkan dengan menggunakan nilai IC50 yang merupakan konsentrasi efektif yang dapat menghambat 50% aktivitas enzim α-amilase. Hasil uji aktivitas penghambatan enzim α-amilase oleh ekstrak etanol daun dan batang kangkung, sembukan, dan selada air memiliki nilai IC50 berturut-turut sebesar 550,4 ± 17,78 μg/mL, 688,013 ± 10,670 μg/mL, dan 609,060 ± 6,489 μg/mL. Sedangkan akarbosa yang digunakan sebagai kontrol positif memiliki nilai IC50 sebesar 72,626 ± 0,925 μg/mL. Berdasarkan nilai IC50 yang diperoleh dari masing-masing kelompok perlakuan menunjukkan bahwa aktivitas penghambatan enzim α-amilase oleh ekstrak etanol daun dan batang kangkung, sembukan dan selada air memiliki aktivitas yang lebih rendah dibandingkan akarbosa. Berdasarkan uji statistika menggunakan one way ANOVA diketahui bahwa adanya perbedaan nilai IC50 yang signifikan antara akarbosa dengan sampel ekstrak etanol daun dan batang kangkung, sembukan, serta selada air dengan nilai p < 0,001. Oleh karena itu, berdasarkan hasil penelitian secara in vitro dapat dikatakan bahwa ekstrak etanol daun dan batang kangkung, sembukan dan selada air memiliki potensi untuk diteliti dan dikembangkan lebih lanjut sebagai agen antidiabetes.en_US
dc.description.sponsorshipapt. Ika Puspita Dewi, S.Farm., M.Biomed.(Pembimbing I) apt. Fransiska Maria C, S.Farm., M.Farm (Pembimbing II)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectDiabetes melitusen_US
dc.subjectBatang Kangkungen_US
dc.subjectSelada Airen_US
dc.titleUji Aktivitas Penghambatan Enzim α-Amilase Ekstrak Etanol Daun dan Batang Kangkung, Sembukan, dan Selada Airen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record