Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Case Based Reasoning dan Certainty Factor Berbasis WEB
Abstract
Paru-paru merupakan organ yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, paru-paru merupakan satu-satunya pompa bagi sistem pernapasan, namun masih banyak masyarakat yang tidak peduli dengan kesehatan paru-paru. sembuh. Faktor yang mempengaruhi orang yang terlambat didiagnosis antara lain kurangnya kesadaran akan gejala yang dirasakan dan dianggap sebagai penyakit biasa, dan juga faktor yang memerlukan biaya kunjungan ke dokter spesialis yang mahal. Penelitian ini mengembangkan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit paru menggunakan metode Case Based Reasoning dan Certainty Factor. Pengguna akan dapat dengan mudah mengakses komponen sistem dalam mengambil keputusan dengan menggunakan metode Case Based Reasoning (CBR) sebagai perhitungan penyakit awal dan ketika diagnosis yang dihasilkan rendah maka digunakan metode Certainty Factor (CF) untuk mendiagnosis penyakit lebih lanjut, dengan tujuan mendapatkan akibat dari penyakit yang diderita dengan diagnosis yang lebih tinggi berdasarkan gejala yang dirasakan oleh pengguna. Sistem Pakar Paru menerapkan metode Case Based Reasoning (CBR) sebagai metode awal diagnosis karena proses diagnosis Case Based Reasoning (CBR) menggunakan bobot asli pakar, berbeda dengan penggunaan metode Certainty Factor (CF), yang dalam proses diagnostiknya menggunakan nilai kepercayaan yang dimasukkan oleh pengguna atau pasien. Metode Case Based Reasoning (CBR) akan menyelesaikan kasus baru yang dimasukkan oleh pengguna dengan menghitung kemiripan dengan kasus lama, sedangkan metode Certainty Factor (CF) akan menyelesaikan kasus yang dimasukkan oleh pengguna dengan menghitung nilai kepercayaan dengan intensi kasus baru, yang tidak dapat diselesaikan oleh pengguna. Metode Case Based Reasoning (CBR) merupakan kasus baru yang tidak memiliki kemiripan dengan kasus lama pada basis pengetahuan, sehingga menghasilkan nilai similarity kurang dari minimal 39% Diagnostic Accuracy. Jadi, jika kurang dari minimal Diagnostic Accuracy tersebut akan diselesaikan dengan metode Certainty Factor (CF) berdasarkan nilai kepercayaan.