Show simple item record

dc.contributor.authorPRAHASTIWI, Fahmadini Rozana
dc.date.accessioned2022-05-19T03:49:02Z
dc.date.available2022-05-19T03:49:02Z
dc.date.issued2021-07-21
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106813
dc.descriptionValidasi unggah file repositori_Ratnasari Finalisasi unggah file repositori tanggal 19 Mei 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractCoronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang menyerang pernapasan dan pertama kali terdeteksi dengan keluhan demam, batuk kering, nyeri otot, dan dispnea (Rugarabamu dkk, 2020). Dengan bertambahnya kasus yang semakin banyak di Indonesia, pemerintah telah menggencarkan kebijakan penanganan COVID-19 untuk memutus rantai penularan virus ini yaitu kebijakan bekerja, belajar, dan beribadah di rumah guna mengurangi penyebaran virus ini. Kebijakan lain yaitu pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) (Sekretariat Kabinet RI, 2020). Persepsi seseorang terhadap pandemi COVID-19 cenderung dipengaruhi berdasarkan perubahan dalam epidemiologi, laporan media, informasi yang ada (WHO, 2020). Persepsi seseorang tentang suatu penyakit tergantung pada interpretasi pengalaman, transfer interpretasi ini ke perilaku aktif, respons terhadap reaksi sosial, dan makna pribadi yang dikaitkan dengan pengalaman. Dalam situasi yang terjadi sekarang dengan adanya pandemi COVID-19 yang berpengaruh pada kesehatan, persepsi orang dewasa tentang penyakit ini memperoleh signifikasi yang cukup besar, karena langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah melibatkan perubahan dalam kebiasaan dan gaya hidup (Perez-Fuentes dkk, 2020). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi masyarakat terhadap ancaman COVID-19 di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan crosssectional dan jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 398 responden. Teknik sampling yang digunakan yaitu snowball sampling. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner The Brief Illness Perception 5 (B-IPQ5) yang diadopsi dari penelitian Perez-Fuentes dkk. (2020) berjumlah 5 item diukur menggunakan skala likert dengan skala rentang 0-10. Pada penelitian ini juga mengukur validitas dan reliabilitas B-IPQ5 versi bahasa Indonesia dengan menggunakan Content Validity Index (CVI) yang dinilai oleh 4 dosen Fakultas Keperawatan Universitas Jember dengan hasil s-CVI 1 dengan perincian i-CVI semua item bernilai 0,9375 dan construct validity pada 30 responden dengan hasil semua item valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Sementara itu reliabilitas alpha Cronbach adalah 0.667. Kuesioner disajikan dalam bentuk google form yang dibagikan melalui Whatsapp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 36-44 tahun (38,9%), didominasi oleh perempuan sebanyak 224 orang (56.3%). Sebagian besar tingkat pendidikan responden sarjana/diploma yaitu 193 orang (48.5%) dan bekerja sebagai karyawan swasta sebanyak 75% orang (18,8%). Persepsi masyarakat cenderung mengarah ke skor yang semakin rendah, yakni dengan nilai median 23,00 dari rentang nilai minimal 3 dan nilai maksimal 50. Indikator persepsi dengan nilai median tertinggi adalah indikator pengaruh yakni 8,00 (Min=0, Max=10). Indikator terendah dengan nilai median 0,00 (Min=0, Max=10) terdapat pada indikator pengalaman. Kesimpulannya, mayoritas masyarakat memiliki persepsi yang rendah terhadap COVID-19 dan tidak menjadi ancaman yang signifikan sehingga diharapkan masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan sebagai pencegahan penyebaran COVID-19 serta untuk meningkatkan kesehatan individu atau masyarakat.=== The COVID-19 pandemic is a health problem that occurs in Indonesia and other countries. The increase in the number of COVID-19 cases, the amount of information, and policies from the Government to reduce the spread of this virus have created a perception in the community. This study aims to describe the public perception of the threat of COVID-19 in Sumbersari District, Jember Regency. The sampling technique used snowball sampling with 398 participans. The Brief Illness Perception 5 (B-IPQ5) adapted from the research of Perez-Fuentes et al., (2020) was used to measure public perception. The results showed that the majority of people have perceptions that tend to lead to lower scores, with a median value of 23.00 from a minimum value range of 3 and a maximum value of 50. The perception indicator with the highest m edian value is the influence indicator, which is 8.00 (Min = 0, Max=10). The lowest indicator with a median value of 0.00 (Min=0, Max=10) is the experience indicator. The majority of the public have a low perception of COVID-19 and do not pose a significant threat, so it is hoped that the community will remain obedient to the health protocols to prevent the spread of COVID-19 and to improve individual or community healthen_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Ns. Siswoyo, S.Kep., M.Kep Dosen Pembimbing Anggota : Ns. Wantiyah, S.Kep., M.Kepen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectCoronavirus Disease 2019 (COVID-19)en_US
dc.subjectPersepsi Masyarakaten_US
dc.subjectKabupaten Jemberen_US
dc.titlePengaruh Relaksasi Guided Imagery and Music (Gim) Gambaran Persepsi Masyarakat Terhadap Ancaman COVID-19 di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jemberen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record