Show simple item record

dc.contributor.authorDIARSA, Ari Wahyu
dc.date.accessioned2022-05-17T06:53:34Z
dc.date.available2022-05-17T06:53:34Z
dc.date.issued2021-07-30
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106764
dc.descriptionValidasi unggah file repositori_Arini Finalisasi unggah file repositori tanggal 17 Mei 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractSebagian besar masyarakat di Desa Balongdowo Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo, masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan kupang dan pengrajin berbahan dasar kupang. Melimpahnya hasil tangkapan kupang dimanfaatkan oleh pelaku usaha menjadi produk yang bernilai tambah tinggi. Hasil proses produksi pengolahan kupang kering menghasilkan limbah berupa Air rebusan kupang dan cangkang kupang dari proses produksi perebusan kupang. Limbah air rebusan kupang ini diolah kembali menjadi bahan baku pembuatan petis. Sehingga limbah produk yang tidak memiliki nilai jual dan menimbulkan bau jika dibuang di lingkungan menjadi memiliki harga saat limbah air rebusan kupang tersebut dipakai menjadi bahan baku dalam suatu proses produksi. Namun dari berbagai agroindustri petis kupang yang ada, dalam proses produksinya terkendala dengan pasokan bahan baku yang terhambat, pemasaran, dan perkembangan agroindustri yang belum menunjukan perkembangan secara signifikan. Hal ini membutuhkan pemahaman-pemahaman yang lebih mendalam terhadap karakteristik-karakteristik agroindustri petis kupang baik dari aspek pertumbuhan usaha, proses produksi dan teknologi, sumber daya manusia, permodalan maupun pemasaran. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi karakteristik agroindustri petis kupang, 2) Mengidentifikasi nilai tambah agroindustri petis kupang, 3) Merumuskan strategi pengembangan usaha agroindustri petis kupang di Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive method) di Desa Balongdowo Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini dilakukan pada 4 sample agroindustri yang dikelompokkan menjadi 2 skala yaitu skala kecil dan rumah tangga. Metode pengambilan data yang dilakukan adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis nilai tambah, SWOT, dan QSPM Hasil penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut: (1) Karakteristik agroindustri petis kupang dalam 2 skala agroindustri berbeda-beda karena didasari oleh skala industrinya yang terlihat dari perbedaan yaitu a) teknologi yang dipakai skala rumah tangga tradisional sedangkan skal kecil memakai semi modern, b) modal yang digunakan skala rumah tangga lebih kecil daripada skala kecil, c) bahan baku yang dipakai skala rumah tangga lebih murah dengan kualitas lebih rendah dibandingkan skala kecil yang memakai bahan dengan kualitas lebih baik dari skala rumah tangga, d) tenaga kerja yang digunakan di tiap agroindustri untuk skala rumah tangga kurang dari 4 orang, untuk skala kecil memakai tenaga kerja lebih dari 4 orang, (2) Nilai tambah di 2 skala agroindustri petis kupang memiliki keuntungan nilai tambah per 1 kg bahan baku yang menguntungkan secara ekonomis. Pengolahan petis kupang skala kecil lebih memiliki nilai tambah dari pada skala rumah tangga didasarkan dari jenis bahan baku serta kapasitas produksinya. Nilai tambah terkecil yaitu agroindustri skala rumah tanggal Bu Mujamah sebesar Rp. 2.463 per kilogram air limbah kupang dan tepung tapioka yang digunakan, berdasarkan pembelian bahan baku yang tinggi dan produksi sedikit. Nilai tambah yang terbesar yaitu agroindustri skala kecil Bu Wariati sebesar Rp. 11.182 per kilogram air limbah kupang dan tepung tapioka yang digunakan, berdasarkan efiseiensi biaya produksi dan bahan yang digunakan kualitas sedang, (3) Strategi pengembangan agroindustri petis kupang skala rumah tangga diprioritaskan pada mencari pemasok bahan baku lebih lebih dari satu dalam menyediakan bahan bahan baku nilai TAS sebesar 6,39. Sedangkan Strategi pengembangan agroindustri petis kupang skala kecil difokuskan pada meningkatkan branding agar produk petis kupang dari agroindustri yang berada di desa Balongdowo dikenal memberikan daya tarik bagi konsumen, serta dapat bersaing dengan produk sejenis dengan nilai TAS sebesar 6,39en_US
dc.description.sponsorshipDr. Ir. Jani Januar, MT (Dosen Pembimbing) Dr. Ir. Joni Murti Mulyo Aji, M.Rur.M (Dosen Pembimbing)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectAgroindustri Petis Kupangen_US
dc.subjectKabupaten Sidoarjoen_US
dc.titleStrategi Pengembangan Agroindustri Petis Kupang pada Berbagai Skala Usaha di Desa Balongdowo Kabupaten Sidoarjoen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record