dc.contributor.author | ERYADANA, Aqshal Radiva | |
dc.date.accessioned | 2022-04-27T07:11:13Z | |
dc.date.available | 2022-04-27T07:11:13Z | |
dc.date.issued | 2022-03-28 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106658 | |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 27 April 2022_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Benignc Prostatec Hyperplasia (BPH) didefinisikan sebagai suatu penyakit
yang ditandai dengan terjadinya peningkatan jumlahcsel stroma dan epitel pada
daerah periurethral prostat yang dapat terlihat dari gambaran histopatologi.
Penyebab BPH saat ini masih belum diketahui pasti, namun didiuga berhubungan
dengan proses proliferasi sel atau apoptosis sel yang terjadi secara abnormal
sehingga dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah sel kelenjar prostat.
Penelitian sebelumnya menunjukkan ada beberapa faktor risiko BPH, salah satunya
adalah hipertensi. BPH ditandai dengan pembesaran volume prostat secara
progresif baik pada jaringan fibromuskular dan kelenjar pada zona periuretra dan
transisional prostat yang terletak di kandung kemih. Dalam praktik medis, sebagian
besar gangguan prostat didiagnosis dengan mengukur volume prostat. Ukuran
prostat dapat diukur menggunakan USG. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbedaan volume prostat pada pasien Benign Prostate Hyperplasia
dengan hipertensi dan tanpa hipertensi di RSD dr. Soebandi Jember.
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional. Penelitian ini
menggunakan data sekunder yang diambil di ruang rekam medis RSD dr. Soebandi
Jember yang memenuhi kriteria inklusi penelitian pada bulan Desember 2021 –
Januari 2022. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder berupa
rekam medis pasien yang terdiagnosis BPH di RSD dr. Soebandi Jember sebanyak
64 pasien.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok penderita BPH
terbanyak ialah rentang usia 61-70 tahun, grade BPH terbanyak berdasarkan ukuran
volume prostat ialah grade dua (31-50 cc), dan derajat keparahan hipertensi pada
penderita BPH terbanyak ialah hipertensi derajat satu. Hasil analisis statistik
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara volume prostat pada
pasien BPH dengan hipertensi dan tanpa hipertensi (p-value sebesar 0,013).
Kesimpulan dari penelitian ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara volume prostat pada pasien BPH dengan hipertensi dan tanpa
hipertensi. Meskipun demikian, tetap perlu pengkajian ulang yang lebih
komprehensif dengan menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak. | en_US |
dc.description.sponsorship | dr. Septa Surya Wahyudi, Sp.U
dr. Zahrah Febianti, M.biomed | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Kedokteran | en_US |
dc.subject | Hipertensi | en_US |
dc.subject | Benignc Prostatec Hyperplasia | en_US |
dc.subject | Epidemiologi | en_US |
dc.title | Perbedaan Volume Prostat pada Pasien BPH dengan Hipertensi dan tanpa Hipertensi di RSD dr. Soebandi Jember | en_US |
dc.type | Other | en_US |