Kadar Sekresi IL-10 Hepar Mencit Galur BALB/c Setelah Pemberian Protein Pili 65,5 kDa Klebsiella Pneumoniae
Abstract
Klebsiella pneumoniae termasuk genus Klebsiella dalam famili Enterobacteriaceae, yang menjadi flora normal kulit dan mulut namun K. pneumoniae sering ditemukan sebagai penyakit nosokomial di rumah sakit. K. pneumoniae termasuk bakteri mudah resisten terhadap antibiotik dikarenakan memiliki enzim Extended Spectrum β- Lactamase. Tingkat kematian akibat bakteri ini mencapai 28,3% dan terus meningkat. Lembaga FDA (Food and Drug Administration) belum mengeluarkan vaksin berlisensi sebagai langkah preventif menghindari infeksi K. pneumoniae. Penelitian ini menggunakan organel protein pili K. pneumoniae. Reaksi imun ini dapat diukur dengan melihat peningkatan kadar Interleukin-10 sebagai protein resolusi pasca infeksi sehingga tujuan penelitian menemukan hubungan peningkatan kadar IL-10 hepar terhadap paparan protein pili K. pneumoniae pada mencit. Variabel penelitian ini adalah kadar IL-10 pada hepar mencit dan kadar konsentrasi protein pili 65,5 kDa K. pneumoniae pada setiap kelompok. Uji analisis korelasi penelitian ini menggunakan uji korelasi One way Anova dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Penelitian ini menggunakan 21 sampel hepar yang dibagi dalam 3 kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok kontrol dengan pemberian PBS, kelompok kedua adalah kelompok perlakuan dengan pemberian protein pili, dan kelompok ketiga adalah kelompok adjuvan dengan pemberian CFA (Complete Freunds’s Adjuvant) dan IFA (Incomplete Freunds’s Adjuvant). Sampel hepar diproses dengan menggunakan Sandwich ELISA. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kadar IL-10 pada kelompok perlakuan yang diberikan protein pili 65,5 kDa Klebsiella pneumoniae. Data juga menunjukan perbedaan mean total setiap kelompok pada kadar IL-10 setelah pemberian protein pili K. pneumoniae (p=0,008). Kelompok perlakuan memiliki mean kadar IL-10 tertinggi sehingga terdapat hubungan peningkatan antara paparan protein pili dengan kadar IL-10 pada mencit secara data kasar. Perbandingan peningkatan IL-10 antar kelompok tertinggi dimulai dari kelompok perlakuan, kelompok kontrol, lalu kelompok adjuvan. Peningkatan kadar IL-10 signifikan terdapat pada kelompok perlakuan dibanding kelompok adjuvan dan terdapat peningkatan rata-rata kadar IL-10 pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol meskipun secara statistik peningkatan tidak berbeda dan hubungan peningkatan secara signifikan. Perlu dilakukan penelitian tentang efek samping dan sifat imunogenik protein pili 65,5 kDa Klebsiella pneumoniae pada mencit galur BALB/c.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]