dc.description.abstract | Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk membentuk pola
pikir bangsa sehingga sangat berpengaruh dalam kemajuan suatu negara, selain itu
pendidikan adalah suatu sarana yang penting dalam kelangsungan hidup setiap
indvidu karena pendidikan memiliki suatu fungsi yang yang berperan penting
dalam memajukan bangsa. Perbaikan perbaikan dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu salah satu perbaikan yang dapat
dilakukan yaitu dengan pendekatan dalam pebelajaran. STEM adalah pendekatan
dalam pendidikan di mana Sains, Teknologi, Teknik, Matematika terintegrasi
dengan proses pendidikan berfokus pada pemecahan masalah dalam kehidupan
sehari-hari yang nyata serta dalam kehidupan professional (Mulyani, 2019).
Pembelajaran berbasis STEM dapat dikemas dalam beberapa model pembelajaran
yaitu salah satunya adalah model pembelajaran berbasis penelitian. Menurut Salimi
(Salimi et al., 2017) pembelajaran berbasis penelitian merupakan salah satu metode
student-centered learning (SCL) yang mengintegrasikan penelitian di dalam proses
pembelajaran.
Dalam suatu pembelajaran berbasis penelitian tentunya mahasiswa akan
menemukan suatu masalah, melalui pemecahan masalah maka mahasiswa akan
mempunyai keterampilan yang lebih dari keterampilan berpikir. akan tetetapi
terkadang mahasiswa cenderung hanya menduga menduga berdasarkan penalaran
logika ataupun fakta atau yang biasa disebut juga konjektur. Konjektur merupakan
suatu pernyataan yang belum dapat dibuktikan secara matematis, namun memiliki
buktibukti empiris dalam bentuk kasus-kasus dan contoh (Junizon et al., 2017).
Melalui keterampilan konjektur keterampilan berpikir mahasiswa dapat
dikembangkan dengan memperkayaa pengalaman yang bermakna jika konjektur
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
x
tersebut menjadi suatu konjektur yang valid maka akan menjadikan ia mahir dalam
berpikir kritis dan kreatif serta mampu mengomunikasikan dan meluruskan
argumen matematis.
Hasil pengembangan perangkat pembalajaran menunjukkan bahwa nilai
validitas tes hasil belajar sebesar 3,63, nilai validitas lembar kerja mahasiswa
sebesar 3,67, dan nilai validitas rancangan tugas mahasiswa sebesar 3,47, sehingga
perangkat pembelajaran tersebut dikatakan baik. Uji kepraktisan perangkat
pembelajaran menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran seluruh aspek
diperoleh rata-rata keseluruhan aspek adalah 3,77 sehingga keterlaksanaan
pembelajaran berada pada kategori baik, oleh karena itu perangkat pembelajaran
dapat dikatakan praktis. Uji keefektifan perangkat pembelajaran didapatkan dari
hasil belajar mahasiswa dan hasil observasi aktivitas mahasiswa. Hasil belajar
mahasiswa menunjukkan bahwa 75% mahasiswa tuntas dan 25% mahasiswa tidak
tuntas. Karena prosentase mahasiswa yang tuntas melebihi 75% dan hasil observasi
aktivitas mahasiswa pada pertemuan pertama mencapai 91%, dan presentase
aktivitas mahasiswa pada pertemuan kedua mencapai 90,5%.maka memenuhi
ketuntasan klasikal dengan demikian, hasil belajar mahasiswa telah memenuhi
kriteria efektif. Maka berdasarkan kriteria keefektifan dapat dikatakan behwa
pembelajaran berbasis penelitian dengan pendekatan STEM dikategorikan
“efektif”.
Rata-rata hasil post-tes pada kelas kontrol dan ekperimen memiliki nilai yang
berbeda. Kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata sebesar 41 sedangkan kelas
kontrol memiliki nilai rata-rata sebesar 35,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa
rata-rata hasil keterampilan konjektur mahasiswa pada kelas eksperimen lebih
tinggi dari pada rata-rata keterampilan kondektur mahasiswa pada kelas kontrol.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan perangkat pembelajaran
berbasis penelitian dengan pendekatan STEM berpengaruh lebih besar terhadap
keterampilan konjektur mahasiswa. Selain itu, hasil uji independent post-test
diperoleh nilai variansi sebesar 0,04128 karena nilai tersebut lebih kecil dari pada
0,05 maka H0 ditolak sehingga terdapat perbedaan antara kedua kelas sehingga
dapat disimpulkan terdapat pengaruh penerapan perangkat pembelajaran berbasis
penelitian dengan pendekatan STEM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pengembangan perangkat pembelajaran berbasis penelitian dengan pendekatan
STEM dapat meningkatkan keterampilan konjektur mahasiswa. Pada tahap potret
fase mahasiswa yang memiliki keterampilan konjektur tinggi telah memenuhi 12
sub-indikator dan nilai RA minimal sebesar 0,081, mahasiswa yang memiliki
keterampilan konjektur sedang telah memenuhi 10 sub-indikator dan nilai RA
minimal sebesar 0,056, dan mahasiswa yang memiliki keterampilan konjektur
rendah telah memenuhi sembilan sub-indikator dan nilai RA minimal sebesar
0,071. Berdasarkan kriteria nilai ra apabila Semakin rendah nilai RA maka nilai
RA semakin baik. Nilai RA terendah dimiliki oleh mahasiswa dengan keterampilan
konjektur tinggi sehingga hal tersebut mengindikasikan bahwa mahasiswa dengan
keterampilan konjektur kategori tinggi memiliki nilai yang paling baik. | en_US |