• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Konservasi Kawasan Taman Nasional Baluran 1980-2017

    Thumbnail
    View/Open
    Repository.pdf (3.197Mb)
    Date
    2022-02-02
    Author
    PRIANTO, Hendro
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini merupakan kajian sejarah lingkungan yang membahas tentang Konservasi Kawasan Taman Nasional Baluran 1980-2017. Tujuan skripsi ini untuk mengetahui kondisi sebelum berdirinya taman nasional hingga dilakukannya kegiatan HKAN di Kabupaten Situbondo. Metode yang digunakan adalah metode sejarah, yaitu pemilihan topik, heuristik, kritik verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sejarah lingkungan dapat meliputi kondisi ekologi, peranan petugas maupun masyarakat desa penyangga sehingga menggunakan pendekatan ekologi politik dan teori konservasi dari M.Wells sebagai acuan penulisan. Hasil penelitian menunjukkan Baluran sebelum tahun 1980 menjadi tempat terbaik bagi banteng dengan 40% wilayahnya adalah savana, setelah berdirinya taman nasional mengalami penurunan hingga tahun 2007 nyaris punah tersisa 15-20 individu, upaya yang dilakukan untuk melindungi banteng mengakibatkan kerbau liar dianggap sebagai hama dan dijaranginya dari ekosistem. Akibatnya ekosistem di savana terganggu ditambah dengan cepatnya invasif accasia nilotica. Diperparah dengan aktivitas masyarakat penyeser nener, pengembala’an liar, perburuan mengakibatkan masifnya kebakaran hutan. Tingginya ancaman terhadap lingkungan membuat Pemerintah Indonesia melakukan pemberdaya’an masyarakat sekitar, pemberdaya’an ada dua model yang mencerminkan dua periode besar Sejarah Indonesia yaitu Orde Baru dan Orde Reformasi, pemberdaya’an masyarakat masa Orde Baru menggunakan sistem top down tidak efektifnya capaian yang diinginkan yakni peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Seperti dengan bantuan kelompok budidaya perkutut, pengembangan tanaman mangga, dan pembuatan tungku silase. Hal ini menyebabkan pada Orde Reformasi merubah model botton up untuk pemberdaya’an yang mengalami penyesuian bantuan mesin, bantuan ternak, bantuan perontok padi dan jagung. 2017 diselenggarakannya HKAN di Baluran menunjukan keberhasilan pemulihan ekosistem, dengan demikian konservasi di Baluran mampu meningkatkan ekonomi masyarakat dan menumbuhkan kesadaran lingkungan.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106373
    Collections
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge) [2303]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository