dc.description.abstract | Cekaman genangan air merupakan faktor pembatas pertumbuhan tebu
akibat perubahan iklim global. Di Indonesia, cekaman genangan air di areal tebu
disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan meningkatnya jumlah tanaman tebu
yang dibudidayakan pada lahan dengan sistem drainase yang kurang optimal.
Dalam penelitian ini, empat genotipe tebu, satu genotipe komersial Bululawang
(M1), dan tiga genotipe pemuliaan mutasi menggunakan mutagen EMS (M2, M3
& M4) mengalami cekaman genangan air selama 90 hari. Pengambilan parameter
data dilakukan pada 30 HST, 60 HST, dan 90 HST. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa cekaman genangan air berdampak pada penurunan luas daun, kadar air
relatif daun, kadar klorofil, efisiensi fotosintesis, dan penghambatan pertumbuhan
tinggi tanaman. Tebu akan merespon kondisi stres genangan air melalui quiescence
strategy dan deep-water escape strategy untuk memperpanjang kemampuan hidup
dibawah cekaman genangan. Cekaman genangan mampu menginduksi ekspresi gen
ketahanan antioksidan akibat dari akumulasi senyawa reactive oxygen species pada
semua genotipe tebu dengan perlakuan penggenangan. Genotipe tebu M4
memberikan respon pertumbuhan terbaik di bawah cekaman genangan air melalui
indikator luas daun, RWC, kandungan klorofil, efisiensi fotokimia, dan tinggi
tanaman dibandingkan dengan genotipe lainnya. Semua genotipe tebu dengan
perlakuan penggenangan menunjukkan perubahan morfologi akar melalui
pembentukan jaringan aerenkim dan akar adventif sebagai respons terhadap kondisi
genangan air. | en_US |