dc.description.abstract | Indonesia sehat 2010 merupakan salah satu tujuan pemerintah untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat yang merata termasuk warga miskin. Untuk
mewujudkan tujuan ini, pemerintah pusat membuat suatu kebijakan salah satunya
jamkesmas atau jaminan kesehatan masyarakat yaitu jaminan kesehatan bagi warga
miskin. Untuk mendukung program ini, pemerintah daerah juga membuat kebijakan
bagi warga mskin yaitu jamkesda atau jaminan kesehatan daerah. Namun dalam
pelaksanaan kedua kebijakan ini di RSU Dr. H. Koesnadi mengalami perbedaan
pelayanan terutama pelayanan kefarmasian.
Perbedaan pelayanan kefarmasian pada pasien jamkesmas dan jamkesda di
RSU Dr. H. Koesnadi dapat dilihat dari perbedaan profil peresepan dan profil
pelayanan dari kedua kelompok pasien tersebut. untuk mengetahui profil peresepan
dan profil pelayanan di RSU Dr. H. Koesnadi itu baik maka harus dilihat
pemenuhanya dengan standar pelayanan minimal yang ada. Pada penelitian ini telah
diungkap tentang pengaruh kebijakan pada resep pasien jamkesda dan jamkesmas
terhadap pemenuhan standar pelayanan minimal. Profil peresepan yang diamati
dalam penelitian ini meliputi jenis kelas terapi, dan golongan obat generik paten.
Selain itu juga diamati profil pelayanan kefarmasian yang dikaitkan dengan SPM.
Parameter SPM yang diamati meliputi waktu tunggu pelayanan, tingkat kesalahan
pemberian obat, kepuasan pasien dan kesesuaian dengan formularium.
Penelitian dilakukan pada kedua kelompok pasien jamkesmas dan jamkesda
di RSU Dr. H. Koesnadi dengan jumlah sampel masing-masing kelompok 85 orang.
Masing-masing pasien diambil datanya meliputi profil resep dan profil pelayanan
vii
resep serta diberi quisioner untuk mengukur tingkat kepuasan pasien. Data profil
resep dapat menggambarkan mcam-macam obat, kelas terapi dan penggunakan obat
generik serta kesesuaian dengan formularium. Sedangkan data profil pelayanan resep
dapat menggambarkan waktu tunggu pelayanan dan kejadian kesalahan pemberian
obat. Semua parameter pada profil pelayanan resep dan keterseuain formularium
dapat dibandingkan dengan SPM yang dimiliki RSU Dr. H. Koesnadi sehingga
pelayanan kefarmasian dalam hal ini resep dapat dikatakan baik.
Profil peresepan pasien jamkesmas yang meliputi jenis kelas terapi dan
golongan obat generik paten tidak menunjukan perbedaan yang bermakna dengan
Profil peresepan pasien jamkesda. Pelayanan Resep RSU Dr. H. Koesnadi pada
pasien jamkesmas lebih memenuhi SPM pada parameter kepuasan pasien dan waktu
tunggu obat jadi daripada pasien jamkesda. Pada parameter kesesuaian formularium
pasien jamkesda lebih memenuhi daripada jamkesmas. Pada parameter kesalahan
pemberian obat tidak terdapat perbedaan, sedangkan parameter waktu tunggu obat
racikan dan obat CITO tidak dapat dibandingkan karena tidak terdapat sampel pada
salah satu kelompok. | en_US |