dc.description.abstract | Peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima
menit atau biasa disebut hipertensi merupakan penyakit kronik yang dapat
mempengaruhi kualitas hidup. pengendalian penyakit hipertensi menjadi
tantangan dan masalah pada pasien , dimana dalam pengendalian penyakit pasien
membutuhkan biaya yang cukup untuk berobat di rumah sakit yang memicu
individu tersebut untuk tidak mau berobat. Merubah perilaku terkait gaya hidup
merupakan faktor terapi non farmakologi yang dapat dilakukan oleh pasien ,
perilaku yang baik dapat menjadi efektivitas dalam membantu pengontrolan
tekanan darah . Pengetahuan merupakan domain penting untuk predisposisi dalam
membentuk perilaku kesehatan . Pemahaman yang baik sangat diutamakan pada
pasien hipertensi, dalam hal ini diperlukan kerjasama antara tenaga kesehatan
dengan pasien dalam mengatasi hambatan pasien yang melalaikan pengobatannya.
Individu dengan pengetahuan baik maka perilakunya dalam mengontrol tekanan
darah juga akan semakin baik, dan juga sebaliknya.
Tujuan dari penelitian ini yakni menganalisa hubungan tingkat
pengetahuan dengan kualitas hidup pada pasien Hipertensi di Poli Klinik RS
Tingkat III Baladhika Husada Jember. Variabel independen dalam penelitian ini
yakni Tingkat pengetahuan dan variabel dependen dalam penelitian ini yakni
Kualitas hidup. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif
corelasional dengan metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan yakni non probability sampling dengan cara consecutive sampling.
Populasi dalam penelitian ini yakni pasien Hipertensi di Poli Klinik RS Tingkat
ix
III Baladhika Husada Jember. Perhitungan sampel menggunakan G*Power 3.1.9.2
dengan α error probability menggunakan 0,05, power (1-β error probability) yakni
0,80, standar effect size 0,3 dan diperoleh sampel dengan jumlah 84 responden.
Kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data yakni Hypertension Know Ledge Scale (HK-LS) untuk mengukur tingkat pengetahuan dan World Health
Organization Quality Of Life (WHOQOL-BREF) untuk mengukur kualitas hidup.
Analisis data menggunakan uji korelasi spearman dengan tingkat signifikansi
0,05Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat
pengetahuan sedang sejumlah 59 responden (70,2) dan mayoritas memiliki
kualitas hidup yang baik sejumlah 45 responden (53,6%).. Hasil uji analisis data
yang dilakukan berdasarkan data hasil penelitian menggunakan uji spearman
antara tingkat pengetahuan dengan kualitas hidup didapatkan hasil nilai p value
0,000 dan correlation coefficient 0,449 dimana hasil tersebut menunjukkan
adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kualitas hidup pada pasien
hipertensi di Poli Klinik RS Tingkat III Baladhika Husada Jember dan
mempunyai hubungan positif dengan kekuatan hubungan cukup. | en_US |