Show simple item record

dc.contributor.advisorWURYANINGSIH, Emi Wuri
dc.contributor.advisorDEVIANTONY, Fitrio
dc.contributor.authorRIZQIYA, Riris Nur
dc.date.accessioned2021-05-06T06:59:06Z
dc.date.available2021-05-06T06:59:06Z
dc.date.issued2020-11-13
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104556
dc.description.abstractTuberkulosis paru merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Tuberkulosis paru ini masih tetap menjadi penyebab utama kesehatan yang buruk dan masuk dalam 10 besar penyebab kematian di seluruh dunia. Pengobatan tuberkulosis paru ini harus dilakukan secara rutin selama 6 bulan. Pengobatan yang terputus atau tidak sesuai dengan standar Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) dapat menyebabkan kekambuhan penyakit dan kemungkinan terjadinya Multi Drug Resistant Tuberculosis (TB MDR). Terputus pengobatan dapat dipengaruhi oleh faktor salah satunya adalah stigma. Stigma merupakan salah satu label negatif yang diberikan oleh seseorang/kelompok orang kepada orang lain, yang mana stigma tersebut dapat berkaitan dengan adanya suatu penyakit kronis maupun menular. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan stigma masyarakat dengan kepatuhan minum obat pasien TB Paru di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puhjarak Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain non eksperimental. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observational analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan pada pasien tuberkulosis paru di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Puhjarak Kecamatan Plemahan Kabupaten. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu simple random sampling dengan jumlah sampel 45 pasien tuberkulosis paru. Kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data adalah Internalized Stigma of Mental Illness (ISMI) untuk mengukur stigma masyarakat dan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) untuk mengukur kepatuhan minum obat. Variabel Internalized Stigma of Mental Illness (ISMI) dengan r tabel 0.62 dan reliabilitas 0.964 didapatkan 28 item valid. Variabel Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) dengan r tabel 0.8 dan reliabilitas 0.7 didapatkan 8 item valid. Uji etik penelitian dilakukan di Fakultas Keperawatan Universitas Jember dengan nomor: No. 3561/UN25.1.14/SP/2020 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata stigma masyarakat yang dirasakan oleh responden tuberkulosis paru sebesar 66.00 dan mayoritas memiliki kepatuhan minum obat tuberkulosis paru tinggi sejumlah 26 responden (57.8%). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pasien tuberkulosis paru lebih banyak laki-laki, pendidikan terakhir sekolah dasar, pekerjaan sebagai petani, umur >40 tahun dan lain-lain. Hasil uji analisis menggunakan spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan stigma masyarakat dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru (p value = 0.404). Hal ini dikarenakan pasien dengan tuberkulosis paru tidak mau memberi informasi terkait jenis penyakitnya, pelaksanaan program pendidikan kesehatan dan pengetahuan tentang penyakit tuberkulosis yang dilakukan oleh pihak puskesmas, tingginya dukungan, semangat dan penerimaan terhadap kondisi penyakit yang diberikan oleh pihak keluarga dan orang terdekat terhadap pasien dengan tuberkulosis paru. Pasien merasa takut terhadap stigmatisasi yang ada di masyarakat sehingga pasien tersebut menyembunyikan kondisi sakitnya dan tidak memberi ruang bagi orang lain untuk melakukan tindakan stigmatisasi kepada dirinya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai seorang perawat pemberian psycoeducative family sangat perlu dilakukan untuk diberikan kepada keluarga atau orang terdekat pasien karena untuk meningkatkan dukungan yang efektif bagi individu yang membutuhkan. Serta adanya peran antara dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan dalam masalah stigma dan meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru. Selain itu meningkatkan kesadaran pasien tuberkulosis tentang pentingnya patuh dalam minum obat untuk menurunkan kejadian putus obat dengan cara memberikan pendidikan kesehatan.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherProgram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2020en_US
dc.subjectCOMMUNITY STIGMAen_US
dc.subjectMEDICATION ADHERENCEen_US
dc.subjectPULMONARY TUBERCULOSISen_US
dc.titleHubungan Stigma Masyarakat dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien TB Paru di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Puhjarak Kecamatan Plemahan Kabupaten Kedirien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi2310101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record