Show simple item record

dc.contributor.advisorNURTJAHJANINGTYAS, Indra
dc.contributor.advisorPUTRA, Paksitya Purnama
dc.contributor.authorTAUFIQURROHMAN, Sholeh Huda
dc.date.accessioned2021-04-27T02:27:43Z
dc.date.available2021-04-27T02:27:43Z
dc.date.issued2020-06-17
dc.identifier.nimNIM161910301019
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104439
dc.description.abstractHasil investigasi lokasi Bendungan Semantok yang tidak diuntungkan dengan kondisi geologi yang kurang baik, dikawatirkan akan mengurangi kemampuan pondasi dalam menahan laju aliran air serta ketahanan terhadap aliran filtrasi. Hal tersebut disebabkan lokasi Bendungan Semantok berada pada formasi kabuh yang didominasi oleh batu pasir dan lanau dengan karakteristik tanah berbutir pasir yang lepas dan belum tersementasi dengan baik. Kondisi tersebut dapat menimbulkan rembesan yang berlebih sehingga menyebabkan terjadinya piping, dan boiling (sembulan). Upaya perbaikan dilakukan dengan memasang palstic concrete cut off wall pada pondasi bendungan. Metode tersebut diharapkan mampu memperpanjang garis rembesan sehingga syarat pondasi bendungan dapat tercapai. Analisis awal pada Bendungan Semantok diketahui bendungan menumpu pada pondasi dengan kelas batuan D dan CL sesuai klasifiaksi CRIEPI. Sedangkan jenis batuan didominasi oleh kerikil, pasir, batu pasir dan batu lanau yang memiliki permeabilitas tinggi (K ≥ 1x10-4 cm/dt). Berdasarkan perhitungan tegangan vertikal, diperoleh tegangan terbesar yaitu 2350 kN/m2 pada STA 1+900. Sedangkan STA 1+900 diketahui menumpu terhadap kelas batuan D dengan kapasitas dukung (Qu) sebesar 3500 kN/m2 . Sehingga pondasi Bendungan Semantok aman terhadap syarat daya dukung. Penggunaaan plastic concrete cut off wall yang direncanakan mempunyai kedalaman antara 4 – 17 m diperoleh debit rembesanp menggunakan pemodelan SEEP/W sebesar 1,7x10-5 m/dt pada kondisi muka air banjir, sedangkan tanpa perbaikan diperoleh 4,6x10-4 m/dt. Adapun debit rembesan izin yang diisyaratkan sebesar 0,0113 m/dt, sehingga penggunakan metode plastic concrete cut off wall aman terhadap bahaya rembesan serta efektif menurunkan debit rembesan pada pondasi. Kemudian hasil analisis terhadap bahaya piping sebelum perbaikan pada bagaian hilir bendungan diperoleh FS 0,37 < 4, sedangkan setelah dilakukan perbaikan diperoleh FS 6,728 > 4. Pemodelan deformasi menggunakan SIGMA/W diperoleh hasil deformasi terbesar pada tubuh bendungan sebesar 0,2163 m, sedangakan pada plastic concrete cut off wall sebesar 0,125 m. Deformasi pada plastic concrete cut off wall menyebabkan regangan tersesar sebesar 0,98% < 2,68 % (regangan izin). Kemudian hasil penyelidikan stabilitas lereng menggunakan SLOPE/W diperoleh FS kritis sebesar 2,5 > 1,5 pada sisi hulu, serta FS kritis sebesar 1,699 > 1,5 pada sisi hilir. Sedangkan bidang gelicir tidak memotong plastic concrete cut off wall.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectDeformasien_US
dc.subjectGeostudioen_US
dc.subjectPlastic Concrete Cut Off Wallen_US
dc.subjectPondasi Bendunganen_US
dc.titlePerencanaan Plastic Concrete Cut Off Wall Pada Bendungan Semantok Kabupaten Nganjuken_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiTeknik Sipil
dc.identifier.kodeprodi1910301


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record