Show simple item record

dc.contributor.authorAnwar
dc.contributor.authorMoh. Hadi, Makmur
dc.date.accessioned2013-09-13T02:55:59Z
dc.date.available2013-09-13T02:55:59Z
dc.date.issued2013-09-13
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1043
dc.descriptionInfo lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Jember telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818en_US
dc.description.abstractTujuan penelitian ini untuk menemukan model pengelolaan air oleh komunitas. penelitian dilaksanakan di kawasan lereng gunung Kawi tepatnya berlokasi di desa Sumber urip kecamatan Doko kabupaten Blitar. Penelitian ini merupakan penelitian kulaitatif diskriptif dengan menggunakan metode analisis data trianggulasi. Dari hasil penelitian ditemukan adanya model pengelolaan kelompok masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air. Dari Pengelolaan air yang dilakukan kelompok masyarakat ditemukan beberapa komponen penting yang mempengaruhi kualitas, cakupan dan kontinuitas dalam pemenuhan air untuk masyarakat, yaitu nilai dan sistem budaya masyarakat, komponen kelembagaan, teknologi, pengelolaan dana, pengawasan dan perawatan, partisipasi masyarakat, peran pemimpin kelompok dan pemerintah daerah dan desa. Pada aspek kelembagaan, status Kelembagaan bersifat non formal. Struktur dibuat berdasarkan kebutuhan riil dilapangan untuk kelancaran penyedian air. Mekanisme yang dipakai berbasis nilai dan sistem budaya seperti kebersamaan, kepercayaan dan kepatuhan pada pemimpin. Pengambilan keputusan dilakukan melalui forum-forum tradisi masyarakat yang ada. Nilai dan budaya sosial masyarakat yang termanifes dalam bentuk tradisi “sayan” dan “kirim dawuhan” menjadi media pendorong tingginya keterlibatan untuk pembangunan, perawatan sarana prasaran dan sumber air. Masyarakat lebih banyak memberikan kepercayaan pada pemimpin kelompok untuk pengambilan keputusan. Sumber dana sepenuhnya berasal dari iuran bulanan masyarakat. Dana dikelola oleh pemimpin kelompok, lebih diperuntukkan untuk biaya operasional bukan biaya infestasi. Biaya untuk investasi bersifat insidentil. Penelitian ini juga menemukan belum adanya keterlibatan peran pemerintah daerah dan pemerintah desa untuk memfasilitasi peningkatan kemampuan pengelolaan baik secara managerial dan teknik pengelolaan air. Oleh karena itu penelitian ini merekomendasikan bagi pemerintah daerah untuk membuat kebijakan dan pemerintah desa untuk membuat peraturan desa dalam rangka perlindungan dan keberlanjutan keberadaan kelompok masyarakat pengelola air, sehingga sumber daya air yang ada benar-benar dapat dimanfaatkan sebasar-besarnya bagi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat.en_US
dc.description.sponsorshipHB-2011en_US
dc.publisherFISIPen_US
dc.subjectPeningkatan Kapasitasen_US
dc.subjectPengelolaan Sumber Daya Airen_US
dc.subjectModal Sosialen_US
dc.titleStrategi Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Komunitas Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Berbasis Modal Sosial (Studi Kasus di Kawasan Lereng Gunung Kawi Kabupaten Blitar)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record