dc.description.abstract | Secara umum, semua wilayah di Indonesia mempunyai potensi gempa bumi, termasuk Surabaya. Menurut ahli geologi Pusat Studi Kebumian, Bencana, Perubahan Iklim (PSKBPI) Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Amien Widodo (2018), menyebutkan bahwa di Jawa Timur khususnya Surabaya dilalui dua patahan aktif yaitu patahan Keputih yang membentang dari Surabaya hingga Cerme Gresik, dan Patahan Waru yang membentang di sisi selatan Surabaya hingga Jombang, Nganjuk, Madiun, dan Cepu. Berdasarkan hal tersebut, untuk mengurangi risiko yang akan diakibatkan oleh suatu bencana gempa, maka perlu dilakukan suatu perbaikan atau perkuatan pada bangunan rumah, gedung, dan infrastruktur (Widodo, 2018).
Gedung Parkir Universitas Airlangga Kampus B Surabaya merupakan bangunan bertingkat 10 lantai yang tidak memiliki dinding geser dan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Adapun peraturan yang digunakan yaitu peraturan standart lama, SNI 03-1726-2012 yang mengacu pada Peta Hazard Indonesia 2010. Keluarnya peraturan terbaru yaitu SNI 03-1726-2019 dengan peta gempa terbaru yaitu Peta Gempa 2017, mendorong untuk dilakukan analisis terkait perilaku struktur yang terjadi pada bangunan gedung parkir bertingkat Universitas Airlangga. Perilaku struktur eksisting akan ditinjau dengan SNI 03-1726-2019, kemudian dibandingkan dengan perilaku struktur sistem dengan rangka ruang lengkap dan tahanan terhadap gempa oleh dinding geser atau yang biasa disebut dengan sistem ganda.
Untuk mengetahui perilaku struktur yang terjadi pada bangunan, dilakukan pemodelan melalui program bantu struktur dengan pemodelan pertama yaitu bangunan eksisting dan pemodelan kedua yaitu bangunan dengan ditambah dinding geser. Data yang digunakan pada pemodelan ini yaitu data dimensi struktur, lokasi gedung, jumlah, luas, dan tinggi gedung, serta sistem struktur yang digunakan. Sedangkan untuk perencanaan dinding geser dan beban gempa menggunakan peraturan terbaru yaitu SNI 03-2847-2019 dan SNI 03-1726-2019.
Berdasarkan hasil analisis dari program bantu struktur, perilaku struktur yang terjadi pada gedung parkir bertingkat Universitas Airlangga Kampus B Surabaya, baik simpangan antar lantai dan gaya dalamnya masih memenuhi dengan SNI 03-1726-2019. Adapun prosentase penurunan displacement setelah adanya dinding geser sebesar 40%. Sedangkan prosentase rata-rata gaya-gaya yang terjadi pada kolom dibandingkan dengan gaya sebelum dinding geser adalah: (i) gaya aksial di A dan B adalah 98% dan 99%; (ii) gaya geser di A dan B adalah 81% dan 83%; dan (iii) gaya momen di A dan B sebesar 90% dan 56%. Selain itu, prosentase rata-rata gaya dalam pada balok dibandingkan dengan gaya dalam sebelum dinding geser yaitu: (i) gaya geser di A dan B adalah 98% dan 99% dan (ii) gaya momen di A dan B sebesar 94% dan 99%. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa dinding geser mempunyai peran dalam memberikan kekakuan pada gedung ketika terjadi guncangan atau bencana gempa. | en_US |