dc.description.abstract | Summarecon Bandung Cluster F direncanakan dibangun di atas tanah lunak,
sehingga diperbaiki dengan preloading dan vertical drain. Penurunan tanah akibat
perbaikan dihitung menggunakan metode Terzaghi. Metode Terzaghi perlu
dievaluasi setelah dilakukan monitoring lapangan dengan Settlement Plate (SP)
untuk mendapatkan nilai prediksi yang lebih mendekati aktual. Evaluasi prediksi
penurunan yang digunakan secara luas adalah metode Asaoka. Kelemahan metode
ini harus menentukan initial time point dan interval waktu, dimana dalam
penentuannya bisa berbeda-beda pada setiap perencana. Karena kekurangan dari
metode ini, Li mengajukan metode yang tidak berhubungan dengan initial time
point, sehingga diharapkan dapat diperoleh prediksi yang lebih tepat.
Penurunan pada proyek Summarecon Bandung Cluster F dihitung
menggunakan tiga metode, yaitu Terzaghi, Asaoka, dan Chunlin. Metode
Terzaghi dalam perhitungannya menggunakan data sekunder hasil uji lapangan
dan uji laboratorium. Metode Asaoka menggunakan data hasil monitoring
lapangan untuk memprediksi penurunan. Hasil perhitungan Asaoka dievaluasi
menggunakan metode Chunlin. Metode Asaoka dan metode Chunlin kemudian
dibandingkan dengan data aktual sehingga dapat diketahui apakah metode
Chunlin dapat digunakan untuk menutup kekurangan Asaoka.
Hasil penelitian yang diperoleh bahwa prediksi penurunan tanah dengan
Asaoka saja sudah cukup. Meskipun memeiliki kekurangan, metode Asaoka lebih
dapat diandalkan karena bisa lebih mendekati aktual dibanding Chunlin | en_US |