dc.description.abstract | Postpartum blues adalah gangguan psikologi yang dimiliki oleh ibu setelah melahirkan dengan gejala sedih, mudah menangis, mudah cemas, sensitif, labil, merasa kurang mampu dalam merawat bayi, merasa dirinya memiliki kesalahan, tidur yang terganggu, dan ibu merasa tidak enak makan. Postpartum blues dapat terjadi di ras, etnik, dan negara manapun. Postpartum blues terjadi akibat adanya beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu hormonal, demografi, psikologis, fisik, pengalaman kehamilan, jenis persalinan, latar belakang psikososial ibu, ataupun dukungan dari lingkungan.
Sejak bulan Desember 2019, novel coronavirus 2019 (COVID 19) telah menyebar ke seluruh dunia. COVID 19 merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS. Dampak morbiditas dan sosial ekonomi yang substansial telah mengharuskan langkah-langkah drastis di semua benua, termasuk penguncian nasional dan penutupan perbatasan hingga penerapan social distancing. Dampak tersebut akan mempengaruhi dari berbagai bidang dan masalah kesehatan mental bagi masyarakat, salah satunya pada kesehatan mental ibu postpartum.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi gambaran kejadian postpartum blues pada masa pandemi COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Kare Kecamatan Kare Kabupaten Madiun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimen dengan metode penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin berjumlah 64 responden dan data dikumpulkan dengan kuesioner Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Variabel yang dianalisa dalam penelitian ini yaitu karakteristik ibu postpartum seperti usia, pendidikan, pekerjaan, paritas, jenis persalinan, penyakit penyerta selama kehamilan, dan kejadian postpartum blues.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 21 ibu yang mengalami postpartum blues dengan usia paling banyak yaitu pada usia ≤ 21 tahun dengan hasil 71,4% dari total postpartum blues. Postpartum blues pada ibu primipara terjadi paling banyak dengan jumlah 20 orang (31,3%). Dari 21 ibu yang mengalami postpartum blues, paling banyak dialami oleh ibu dengan pendidikan SMP dengan jumlah 16 orang dan 17 orang dengan ibu yang tidak bekerja.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah karakteristik responden tingkat Pendidikan terbanyak adalah SMP, karakteristik pekerjaan paling banyak adalah ibu rumah tangga, karakteristik paritas yang paling banyak terdapat ada multipara, dan karakteristik jenis persalinan terbanyak pada normal pervagina dengan total kejadian postpartum blues berjumlah 21 ibu | en_US |