Show simple item record

dc.contributor.advisorArifin, Fajrin Nurman
dc.contributor.advisorJuwita, Oktalia
dc.contributor.authorBAIDU'AH, Faridani Islami
dc.date.accessioned2021-04-19T03:40:37Z
dc.date.available2021-04-19T03:40:37Z
dc.date.issued2021-02-05
dc.identifier.nim162410101034
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104206
dc.description.abstractTeknologi informasi memiliki peran penting di berbagai sektor industri karena hampir seluruh kegiatan bisnis dalam perusahaan tidak lepas dari peranan teknologi informasi, tak terkecuali pada industri bisnis telekomunikasi. Perkembangan teknologi informasi memberikan pengaruh besar terhadap sektor telekomunikasi, hal ini dikarenakan teknologi informasi memiliki kemampuan untuk meningkatkan pelayanan, membantu menunjang pengambilan keputusan, melakukan promosi dan pemasaran serta memberikan nilai tambah berupa competitive advantage dalam persaingan bisnis. Pentingnya peran TI dalam industri telekomunikasi perlu dilakukan penyelarasan antara teknologi informasi yang ada dengan visi dan misi perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Haryani dan Hidayah (2014), bahwa penyelarasan teknologi informasi terhadap proses bisnis penting bagi perusahaan, karena keberhasilan implementasi teknologi informasi dapat dilihat dari seberapa besar TI yang diterapkan memberikan value dan dukungan pada tujuan perusahaan, maka dari itu diperlukan adanya evaluasi teknologi informasi untuk mengetahui sejauh mana penerapan TI sesuai dengan visi dan misi perusahaan serta besarnya kontribusi TI telah memberikan dukungan pada tujuan perusahaan. Evaluasi TI yang diteliti pada penelitian ini yaitu aplikasi Digital Point of Sales (Digipos) Telkomsel yang digunakan oleh Telkomsel branch Jember sejak tahun 2017. Digipos merupakan aplikasi yang bertujuan untuk mengumpulkan, menyajikan dan mengelola data pada proses bisnis penjualan di level outlet, distribusi dan penjualan dengan entitas bisnis operator telekomunikasi (Dealer dan Salesforce) serta mendukung pemrosesan secara realtime untuk berbagai aktivitas yang terjadi. Aplikasi Digipos menyediakan berbagai media yang digunakan oleh tim internal (Dealer & Salesforce) dan tim eksternal (Outlet) sebagai alat kerja. Terdapat 3 aplikasi Digipos yang digunakan yaitu Digipos Indirect Sales, Digipos Sales Force dan Digipos Outlet. Aplikasi Digipos Indirect Sales memiliki fungsi untuk performance canvasser dan monitoring kegiatan sales. Aplikasi Digipos Sales Force digunakan sebagai tools canvasser untuk melakukan pendataan outlet, laporan kunjungan outlet untuk distribusi produk, serta melakukan scan kartu perdana atau paket data untuk didistribusikan. Aplikasi Digipos Outlet merupakan aplikasi yang digunakan untuk melakukan berbagai transaksi dan melakukan monitoring penjualan. Telkomsel branch Jember sampai saat ini belum pernah melakukan evaluasi TI pada Digipos untuk mengetahui kontribusi aplikasi dalam pencapaian tujuan bisnis sehingga sampai saat ini Telkomsel branch Jember belum mengetahui sejauh mana efektifitas dampak penerapan Digipos. Evaluasi ini dapat berperan pada Telkomsel branch Jember untuk melakukan pelaporan permasalahan dari hasil evaluasi ke Telkomsel pusat untuk dilakukan pembaharuan atau perbaikan pada aplikasi Digipos sehingga dapat meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan. Berdasarkan deskripsi masalah diatas maka dilakukan evaluasi pada Digipos menggunakan metode IT balanced scorecard. Tujuannya yaitu untuk dapat mengetahui sejauh mana pemanfaatan aplikasi Digipos memberikan kontribusi atau dukungan pada kesuksesan perusahaan. Evaluasi pada Digipos ini dilakukan berdasarkan 4 perspektif IT balanced scorecard yaitu customer orientation, corporate contribution, operational excellence, dan future orientation. Tahap awal pada penelitian ini yaitu tahap perencanaan yang didalamnya terdapat tahap untuk menentukan topik, objek, mengidentifikasi serta merumuskan masalah, dan menentukan batasan penelitian. Selanjutnya adalah tahap pengumpulan data yang dimulai dari melakukan studi literatur tentang analisa SWOT, analisa CSF, penyusunan peta strategi dan analisa dengan metode IT balanced scorecard setelah itu melakukan pengumpulan data dengan 2 jenis data yaitu data primer dan data skunder kemudian melakukan identifikasi profil perusahaan. Selanjutnya yaitu tahap pengolahan data yang diawali dengan analisa lingkungan bisnis menggunakan analisa SWOT, analisa tujuan strategi dan faktor xi penentu keberhasilan perusahaan menggunakan analisa CSF, melakukan penyusunan peta strategi untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor kritis, kemudian melakukan evaluasi hasil pemetaan dengan IT balanced scorecard dan memberikan rekomendasi perbaikan. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat 8 faktor kritis telah tercapai dan 4 faktor kritis tidak tercapai. Hasil capaian pada perspektif kontribusi perusahaan terdapat 2 faktor kritis telah tercapai dan 2 faktor kritis tidak tercapai. Penilaian pada perspektif orientasi pengguna menunjukkan semua faktor kritis telah tercapai dengan jumlah 3 faktor kritis. Penilaian pada perspektif keunggulan operasional terdapat 1 faktor kritis telah tercapai dan 1 faktor kritis tidak tercapai. Penilaian pada perspektif orientasi masa depan terdapat 2 faktor kritis telah tercapai dan 1 faktor kritis tidak tercapai. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, penulis akan memberikan rekomendasi perbaikan pada capaian yang penilaiannya tidak tercapai. Rekomendasi perbaikan dapat menjadi pertimbangan bagi Telkomsel branch Jember untuk memperbaiki capaian yang belum mencapai taerget yang diinginkan.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU KOMPUTERen_US
dc.subjectTeknologi Informasien_US
dc.subjectIT Balanced Scorecarden_US
dc.titleEvaluasi Teknologi Informasi menggunakan Metode IT Balanced Scorecard pada Telkomsel branch Jember (Studi kasus: Digipos)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiSISTEM INFORMASI
dc.identifier.kodeprodi2410101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record