dc.description.abstract | Kelembaban tanah merupakan salah satu variabel yang paling berpengaruh
untuk terciptanya lingkungan yang ideal. Kelembaban tanah dipengaruhi oleh kadar
air dalam tanah. Kadar air dalam tanah berpengaruh pada kualitas dan kuantitas
pertumbuhan tanaman. Penambahan kadar air dalam tanah disebut dengan
menyiram. Menyiram tanaman harus sesuai dengan kebutuhan agar tanaman tidak
busuk saat kelebihan air atau kering saat kekurangan air. Menyiram tanaman agar
sesuai dengan kebutuhan dapat menggunakan sistem kontrol yang dilengkapi
dengan sensor kadar air yang bisa dimonitoring kapan saja.
Kemajuan teknologi dimanfaatkan untuk membuat sistem kontrol
penyiraman otomatis yang dikendalikan dari jarak jauh dengan memanfaatkan
internet. Sistem kontrol penyiraman menggunakan microcontroller wemos D1 mini
dan sensor YL-69 untuk mengetahui nilai dari kadar air. Sistem kontrol
dihubungkan dengan sebuah relay agar bisa mengendalikan output penyiraman.
Penyiraman akan dilakukan apabila nilai kadar air kurang dari set point kemudian
sistem kontrol akan berhenti melakukan penyiraman saat lebih dari set point.
Kontrol penyiraman dilakukan melalui website ThinkSpeak dengan menggunakan
fitur read.
Sistem monitoring dan konrol penyiraman tanaman dengan menerapkan IoT
memiliki variabel yang akan diuji yaitu nilai kadar air. Pengambilan data kadar air
menggunakan sensor YL-69 sehingga menghasilkan variasi data kadar air akibat
penambahan massa air. Sebelum alat digunakan harus melakukan kalibrasi terlebih
dahulu. Kalibrasi bertujuan untuk mengetahui akurasi, presisi dan sensitivitas dari
instrumen yang telah dibuat. Tahap kalibrasi yaitu mengukur nilai kadar air pada
tanah dalam kondisi kering kemudian tanah ditambahkan air secara bertahap hingga
viii
tanah dalam kondisi basah sehingga diketahui sensitivitas dari instrumen.
Pembacaan sensor YL-69 pada nilai kadar air diulang sebanyak sepuluh kali agar
mendapatkan presisi dari instrumen. Data hasil pembacaan sensor YL-69 kemudian
dibandingkan dengan pengukuran menggunakan metode ASM untuk mengetahui
akurasi dari instrumen. Metode ASM membandingkan nilai massa tanah kering
dengan massa air, nilai dari metode ASM mengambarkan ketersediaan air bagi
tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan nilai sensitivitas instrumen sebesar 0,033
volt/% yang artinya setiap perubahan 1% nilai kadar air, nilai tegangan akan
berubah sebesar 0,033 volt. Nilai sensitivitas merupakan kemampuan instrumen
untuk mendeteksi perubahan pada objek yang diukur. Instrumen berkerja dengan
baik pada rentang 0% sampai 50%. Instrumen memiliki nilai akurasi 90,68% dan
nilai presisi 98,66%. Kelayakan alat instrumen pengukuran kadar air bernilai
94,67% sehingga sangat layak untuk digunakan. | en_US |