Show simple item record

dc.contributor.advisorSubekti, Agus
dc.contributor.advisorNUGROHO, Agung Tjahjo
dc.contributor.authorPRASETYA, Andik Dwi
dc.date.accessioned2021-04-16T01:51:20Z
dc.date.available2021-04-16T01:51:20Z
dc.date.issued2020-12-02
dc.identifier.nim161810201033
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104135
dc.description.abstractKelembaban tanah merupakan salah satu variabel yang paling berpengaruh untuk terciptanya lingkungan yang ideal. Kelembaban tanah dipengaruhi oleh kadar air dalam tanah. Kadar air dalam tanah berpengaruh pada kualitas dan kuantitas pertumbuhan tanaman. Penambahan kadar air dalam tanah disebut dengan menyiram. Menyiram tanaman harus sesuai dengan kebutuhan agar tanaman tidak busuk saat kelebihan air atau kering saat kekurangan air. Menyiram tanaman agar sesuai dengan kebutuhan dapat menggunakan sistem kontrol yang dilengkapi dengan sensor kadar air yang bisa dimonitoring kapan saja. Kemajuan teknologi dimanfaatkan untuk membuat sistem kontrol penyiraman otomatis yang dikendalikan dari jarak jauh dengan memanfaatkan internet. Sistem kontrol penyiraman menggunakan microcontroller wemos D1 mini dan sensor YL-69 untuk mengetahui nilai dari kadar air. Sistem kontrol dihubungkan dengan sebuah relay agar bisa mengendalikan output penyiraman. Penyiraman akan dilakukan apabila nilai kadar air kurang dari set point kemudian sistem kontrol akan berhenti melakukan penyiraman saat lebih dari set point. Kontrol penyiraman dilakukan melalui website ThinkSpeak dengan menggunakan fitur read. Sistem monitoring dan konrol penyiraman tanaman dengan menerapkan IoT memiliki variabel yang akan diuji yaitu nilai kadar air. Pengambilan data kadar air menggunakan sensor YL-69 sehingga menghasilkan variasi data kadar air akibat penambahan massa air. Sebelum alat digunakan harus melakukan kalibrasi terlebih dahulu. Kalibrasi bertujuan untuk mengetahui akurasi, presisi dan sensitivitas dari instrumen yang telah dibuat. Tahap kalibrasi yaitu mengukur nilai kadar air pada tanah dalam kondisi kering kemudian tanah ditambahkan air secara bertahap hingga viii tanah dalam kondisi basah sehingga diketahui sensitivitas dari instrumen. Pembacaan sensor YL-69 pada nilai kadar air diulang sebanyak sepuluh kali agar mendapatkan presisi dari instrumen. Data hasil pembacaan sensor YL-69 kemudian dibandingkan dengan pengukuran menggunakan metode ASM untuk mengetahui akurasi dari instrumen. Metode ASM membandingkan nilai massa tanah kering dengan massa air, nilai dari metode ASM mengambarkan ketersediaan air bagi tanaman. Hasil penelitian menunjukkan nilai sensitivitas instrumen sebesar 0,033 volt/% yang artinya setiap perubahan 1% nilai kadar air, nilai tegangan akan berubah sebesar 0,033 volt. Nilai sensitivitas merupakan kemampuan instrumen untuk mendeteksi perubahan pada objek yang diukur. Instrumen berkerja dengan baik pada rentang 0% sampai 50%. Instrumen memiliki nilai akurasi 90,68% dan nilai presisi 98,66%. Kelayakan alat instrumen pengukuran kadar air bernilai 94,67% sehingga sangat layak untuk digunakan.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectSistem Monitoring Kadar Airen_US
dc.subjectInternet Of Thingsen_US
dc.subjectKelembaban tanahen_US
dc.titleSistem Monitoring Kadar Air Sebagai Kontrol Penyiraman Tanaman Berbasis Internet Of Thingsen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiFISIKA
dc.identifier.kodeprodi1810201


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record