dc.description.abstract | Limbah kaca merupakan limbah yang dihasilkan dari kehidupan
masyarakat. Banyaknya produk-produk minuman yang menggunakan botol kaca
sebagai kemasan, menyebabkan banyaknya limbah kaca yang dibuang langsung
tanpa diolah. Serbuk kaca dapat menjadi sebagai binder (pengikat) karena
kandungan silika dan aluminanya. Silika dan alumina akan semakin reaktif apabila
direaksikan dengan larutan kimia lainnya, hal ini disebut sebagai larutan activator.
Activator pada umumnya digunakan adalah campuran Na2SiO3 dan NaOH.
Pengujian dilakukan di Laboratorium Struktur Fakultas Teknik Universitas
Jember. Beton direncanakan dengan kuat tekan sebesar 25 MPa. Persentase serbuk
kaca yang digunakan sebesar 0%, 7.5%, 10%, 12.5%, dan 15% dengan benda uji
berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, dan diuji pada umur
beton 3 hari, 14 hari, 28 hari, dan 56 hari. Pengujian meliputi uji nilai slump untuk
mengetahui workabilitas pada beton segar, pengujian kuat tekan, serta kuat tarik
belah beton.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan persentase 7,5% serbuk kaca
dapat mencapai kuat tekan rencana yakni sebesar 27,365 MPa pada umur 28 hari
dan 32,838 MPa pada umur 56 hari. Kuat tekan beton mengalami penurunan seiring
bertambahnya persentase serbuk kaca. Hubungan kuat tarik belah dan kuat | en_US |