Efek Antibakteri Ekstrak Flavonoid Daun Singkong (Manihot Esculenta) Terhadap Porphyromonas Gingivalis ( In Vitro)
Abstract
Periodontitis kronis merupakan penyakit periodontal yang sering dikeluhkan oleh hampir 75% penduduk Indonesia. Periodontitis kronis ini disebabkan oleh periodontal patogen terutama Porphyromonas gingivalis (P.gingivalis). P.gingivalis banyak ditemukan dalam kasus periodontitis kronis yaitu sebesar 53,8%. P.gingivalis ini merupakan bakteri yang membutuhkan perhatian khusus oleh karena memiliki faktor virulensi yang diduga memiliki keterlibatan pada berbagai kelainan sistemik, seperti cardiovascular disease (CVD), kelahiran prematur, dan preklamsia.
Kontrol proliferasi dan virulensi bakteri ini perlu dilakukan selain melakukan perawatan scaling dan root planning, pemberian antibiotik seperti metronidazole gel merupakan salah satu upaya kontrol koloni P.gingivalis. Metronidazole bekerja dengan cara menghambat sintesis DNA asam nukleat bakteri. Akan tetapi penggunaan metronidazole akan menyebabkan efek samping berupa sakit kepala, mual, mulut kering, dan berasa logam di mulut, serta dapat menimbulkan resistensi.
Hal tersebut yang mendasari pemanfaatan obat alternatif dari bahan alam yang memiliki daya antibakteri, salah satunya yaitu daun singkong. Daun singkong diketahui memiliki kandungan flavonoid yang diduga memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak flavonoid daun singkong (Manihot esculenta) terhadap pertumbuhan P.gingivalis.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah the post test only control group design. Penelitian ini menggunakan metode disk diffusion yang terdiri dari 8 kelompok penelitian (2 kelompok kontrol dan 6 kelompok perlakuan).
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]