dc.contributor.advisor | PRASETYONO, Suprihadi | |
dc.contributor.advisor | SETIAWAN, Andi | |
dc.contributor.author | SETYANINGRUM, Yulia | |
dc.date.accessioned | 2021-04-08T04:10:27Z | |
dc.date.available | 2021-04-08T04:10:27Z | |
dc.date.issued | 2020-10-19 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104006 | |
dc.description.abstract | Pada Gardu Induk Banaran Trafo 60 MVA 150/20 kV permasalahan yang
sering terjadi adalah gangguan hubung singkat. Gangguan hubung singkat
terkadang menyebabkan Penyulang Gumul 20 kV mengalami pemadaman,
sehingga pengaman incoming trafo juga terkena gangguan. Hal tersebut
dikarenakan koordinasi over current relay yang kurang selektif dalam mengisolasi
gangguan yang menyebabkan antar rele tidak overlapping (tidak tumpang tindih).
Oleh karena itu untuk meningkatkan kinerja koordinasi OCR perlu dilakukan
setting OCR yang optimal dengan menggunakan metode PSO. Tujuan penelitian
untuk mengetahui perbandingan hasil optimasi TMS pada metode PSO dengan
metode konvensional. Hasil penelitian ini diharapkan PSO menghasilkan setting
OCR yang optimal agar antar rele dapat terkoordinasi cukup selektif.
Penelitian dilakukan dua tahap percobaan, sebelum melakukan percobaan
tersebut dilakukan simulasi Etap 12.6 terlebih dahulu untuk memperoleh arus
gangguan hubung singkat pada tiap titik lokasi gangguan. Percobaan pertama
menggunakan metode konvensional, yaitu perhitungan setting OCR pada TMS dan
PSM di rele penyulang Gumul dan rele incoming trafo untuk memperoleh waktu
operasi rele. Kemudian percobaan kedua menggunakan metode PSO, yaitu mencari
TMS yang optimal pada rele penyulang untuk menghasilkan waktu operasi rele
yang minimum.
Perbandingan TMS penyulang perhitungan konvensional dan PSO
diperoleh hasil PSO memiliki TMS sebesar 0.1197 s sedangkan hasil konvensional
memiliki TMS sebesar 0.1453 s. Maka dapat dibandingkan bahwa waktu operasi
rele hasil PSO sebesar 0.2471 s lebih cepat daripada waktu operasi rele hasil
konvensional sebesar 0.300 s. Sedangkan perbandingan CTI (Coordination Time
Interval) antara konvensional dan PSO yaitu nilai CTI pada PSO sebesar 0.3529 s,
pada konvensional nilai CTI sebesar 0.300 s. Pada Jarak lokasi gangguan
mempengaruhi waktu operasi rele dan CTI. Jadi semakin panjang jarak lokasi
gangguan, semakin besar nilai waktu operasi rele dan CTI.
Hasil setting OCR menggunakan PSO menghasilkan TMS yang optimal
sebesar 0.1197 s dengan waktu operasi rele OCR penyulang cukup cepat yang
menghasilkan CTI yang semakin meningkat. Sehingga menghasilkan koordinasi
OCR antar rele penyulang dengan rele incoming dapat bekerja cukup selektif
dengan mengisolasi gangguan secara tepat. | en_US |
dc.language.iso | Ind | en_US |
dc.publisher | Program Studi Strata 1 Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Jember 2020 | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 161910201007; | |
dc.subject | over current relay | en_US |
dc.subject | trafo 60 Mva 150/20 Kv | en_US |
dc.subject | gumul gardu induk banaran | en_US |
dc.subject | particle swarm optimization | en_US |
dc.title | Optimasi Koordinasi Over Current Relay Pada Trafo 60 Mva 150/20 Kv Dan Penyulang 20 Kv Gumul Gardu Induk Banaran Berbasis Particle Swarm Optimization | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.kodeprodi | 1910201 | |