Show simple item record

dc.contributor.advisorPARTI, Dita Diana
dc.contributor.advisorAGUSTINA, Dini
dc.contributor.authorAMAL, Ichlasul
dc.date.accessioned2021-04-08T01:55:16Z
dc.date.available2021-04-08T01:55:16Z
dc.date.issued2020-10-10
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103986
dc.description.abstractBacterial vaginosis (BV) adalah penyakit pada vagina yang ditandai dengan adanya bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi di flora vagina, disertai sangat menurunnya konsentrasi Lactobacillus sp., meningkatnya duh vagina tipis, bewarna abu-abu, dan bau amis. Angka prevalensi BV di Indonesia sebesar 24,4%. Bacterial vaginosis (BV) dapat disebabkan oleh bakteri anaerob antara lain Gardnerella vaginalis, Prevotella spp., Bacteroides spp., Mobiluncus spp. Faktor risiko BV dikaitkan dengan asal ras, merokok, tingkat pendidikan, vaginal douching, perilaku seksual dan perilaku hygine. Terapi lini pertama BV saat ini adalah metronidazole oral dua kali sehari selama 7 hari, akan tetapi tingkat berulangnya (recurrent) lebih dari 50% dalam 12 bulan setelah pengobatan. Angka BV berulang (recurrent) yang tinggi pada pengobatan dengan metronidazole, banyaknya faktor risiko BV dan tidak adanya mikroorganisme tunggal penyebab BV, membuat penulis tertarik melakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko dan bakteri penyebab BV berulang (reccurent). Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif observasional dengan jumlah sampel sebanyak 6 orang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data primer adalah data yang didapatkan peneliti dari sumber pertama berupa hasil wawancara, kuisioner SRQ-20, dan spesimen sekret vagina pada bulan Januari-Maret 2020. Media transpor spesimen sekret vagina menggunakan media agar Amies. Uji bakteriologis spesimen swab vagina dilakukan menggunakan alat Vitek 2 compact di Laboratorium Parahita Jember. Hasil uji bakteriologis pada penelitian ini didapatkan sebanyak lima spesimen positif spesies bakteri E. coli (83,3%) dan satu spesimen positif spesies bakteri K. pneumoniae (16,6%). Hasil uji bakteriologis yang berbeda dengan teori yang menyatakan bakteri penyebab BV adalah bakteri anaerob. Ditemukannya bakteri aerob pada penelitian ini mungkin disebabkan kesalahan dalam teknis penelitian atau karena perilaku bercebok yang salah oleh responden penelitian. Hasil deskriptif tentang faktor risiko BV berulang (recurrent) didapatkan usia >45 tahun (66,6%), pekerjaan ibu rumah tangga (66,7%) dan petani (33,3%), tingkat pendidikan SMA (66,6%), kebiasaan mengganti celana dalam <3 kali sehari (100%), douching vagina (50%), jenis kontrasepsi hormonal (66,7%), frekuensi berhubungan seksual 1-2 kali seminggu (50%) serta tingkat stres tinggi (66,7%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah etiologi BV berulang (recurrent) yang ditemukan adalah E. coli dan K. pneumoniae. Faktor risiko BV berulang (recurrent) yang ditemukan antara lain sebagian besar berusia diatas 45 tahun, sebagian besar memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, sebagian besar viii ix tingkat pendidikan SMA, seluruh responden memiliki kebiasaan mengganti celana dalam <3x sehari, setengah dari jumlah responden memiliki kebiasaan douching vagina, sebagian kecil memiliki kebiasaan menggunakan sabun pemutih area kewanitaan, setengah dari jumlah responden memiliki frekuensi berhubungan seksual 1-2 kali seminggu, sebagian besar memakai kontrasepsi oral dan sebagian besar memiliki tingkat stres tinggi.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Universitas Jember 2020en_US
dc.relation.ispartofseries162010101022;
dc.subjectuji bakteriologisen_US
dc.subjectpenderita bacterial aginosisen_US
dc.subjectpuskesmasen_US
dc.titleUji Bakteriologis Dan Faktor Risiko Pada Penderita Bacterial Vaginosis Berulang (Recurrent) DI Puskesmas Tanggulen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi2010101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record