dc.description.abstract | Limbah adalah sisa atau hasil buangan dari suata usaha dan/atau kegiatan
yang sudah tidak digunakan. Limbah yang dihasilkan oleh klinik dokter gigi salah
satunya adalah limbah medis yang mengandung bahan beracun berbahaya (B3)
berupa darah. Klinik dokter gigi menghasilkan 8, 86 % limbah infeksius setiap
harinya dan 90 % dari 110 klinik dokter gigi membuang limbah tersebut bersamaan
dengan limbah domestik ke lingkungan tanpa dilakukan pengolahan. Limbah
mengandung darah yang tidak dilakukan pengolahan limbah cair dengan instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) memiliki potensi bahaya bagi lingkungan,
disebabkan adanya bakteri- bakteri patogen penyebab penyakit dan potensi
peningkatan nilai BOD, COD, TSS, dan pH yang akan mencemari lingkungan jika
terjadi terus menerus..
Pengolahan limbah medis cair juga diperlukan untuk memenuhi baku mutu
limbah cair yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014. Pameter yang harus disesuaikan
diantaranya BOD, COD, TSS dan pH. Namun pengolahan limbah medis cair
menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada fasilitas kesehatan
seperti klinik dokter gigi masih jarang digunakan karena membutuhkan biaya
pengadaan dan perawatan yang besar, sehingga diperlukan alternatif pengolahan
limbah medis cair secara mudah dan murah.
Sistem akuaponik menjadipilihan utama untuk mengatasi masalah
tersebut. Sistem akuaponik menyatukan teknik hidroponik dan akuakultur yang
menerapkan Recirculating Aquaculture System (RAS) yaitu air limbah dari dalam
akuarium dialirkan melalui pipa dan disaring secara alami oleh tanaman untuk
menghilangkan padatan, amonia, CO2 dan kandungan lain. Tanaman kangkung
yang digunakan pada sistem akuaponik mampu menyerap zat beracun yang
terkandung di lingkungannya dan pemanfaatan ikan lele yang memiliki kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan ekstrem juga menjadi pilihan utama sebagai
komponen bagi sistem akuaponik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati
perubahan nilai parameter baku mutu limbah cair (BOD, COD, TSS dan pH) dan
membandingkan nilai parameter tersebut dengan baku mutu limbah cair rumah
sakit dalam PMLH-RI No. 5 Th. 2014 pada pengolahan limbah medis cair berupa
darah dengan menggunakan sistem akuaponik.
Jenis penelitian ini adalah pre-experimental dengan jenis rancangan
penelitian one-shot case study. Unit eksperimen penelitian ini adalah air dalam
akuarium kaca berukuran 40 x 25 x 15 cm dengan teknik sampling grab sample.
Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 16 sampel yang terdiri dari 4 parameter
yaitu BOD, COD, TSS, dan pH dengan tanpa melakukan pengulangan. Sampel
diambil sebanyak 4 kali yaitu pada sistem akuaponik yang telah bekerja selama 0
jam, 24 jam, 48 jam, dan 72 jam sebanyak 500 mL. | en_US |