Show simple item record

dc.contributor.advisorCaesarina Novi, . Ancah
dc.contributor.advisorMardijana, Alif
dc.contributor.authorNovinda Sari, Dwi Ayu
dc.date.accessioned2021-04-01T03:51:14Z
dc.date.available2021-04-01T03:51:14Z
dc.date.issued2021-01-21
dc.identifier.nim172010101021
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103818
dc.description.abstractCarpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan gangguan neurologis akibat kerusakan lapisan selubung mielin pada saraf medianus yang terletak pada canalis carpi sehingga berakibat pada terganggunya konduksi sinyal. Carpal Tunnel Syndrome menjadi salah satu penyakit yang banyak terjadi pada pekerja sehingga sering disebut sebagai work-related Carpal Tunnel Syndrome. Angka insidensi terjadinya work-related CTS sebanyak 1 hingga 3 setiap 1000 orang per tahun, dengan prevalensi 50 per 1000 orang di United States. Insidensi terjadinya CTS akibat kerja di Sweden sebanyak 324 per 100.000 wanita. Kejadian insidensi dan prevalensi diduga lebih besar terjadi pada negara berkembang. Seperti halnya di Indonesia, diperkirakan insidensinya mencapai hingga 276:100.000 per tahun. Terjadinya work-related CTS dikaitkan dengan faktor tempat kerja yang diyakini menjadi pencetus work-related CTS. Tempat kerja yang dimaksudkan dapat berupa faktor ergonomi yang berupa posisi pergelangan tangan seseorang dalam bekerja dan durasi kerja harian. Hal tersebut dapat memicu terjadinya kompresi pada saraf medianus dan cidera dalam jangka waktu lama memicu munculnya work-related CTS. Faktor yang diduga juga berpengaruh terhadap timbulnya work-related CTS adalah faktor psikososial seperti adanya tuntutan pekerjaan yang tinggi dan rendahnya dukungan sosial lingkungan kerja yang dapat memicu terjadinya stres pada pekerja yang berkepanjangan. Adanya stres kerja dapat menimbulkan aktivasi sistem saraf pusat serta saraf otonom yang terlibat dalam patogenesis terjadinya work-related CTS. Apabila tidak segera ditindaklanjuti maka work-related CTS dapat mengakibatkan terjadinya penurunan produktivitas dalam bekerja serta keparahan penyakit lebih lanjut hingga kelumpuhan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik individu (usia dan jenis kelamin), faktor ergonomi (postur pergelangan tangan saat bekerja dan durasi kerja harian), dan faktor psikososial lingkungan kerja (stres kerja dan dukungan sosial lingkungan kerja) terhadap terjadinya work-related CTS.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Universitas Jemberen_US
dc.subjectErgonomien_US
dc.titleHubungan Faktor Ergonomi Dan Psikososial Lingkungan Kerja Terhadap Terjadinya Work-Related Carpal Tunnel Syndrome: Tinjauan Sistematiken_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKedokteran
dc.identifier.kodeprodi2010101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record