dc.description.abstract | Jumlah penduduk yang terus bertambah dan meningkatnya laju
pembangunan serta pola hidup masyarakat yang juga mengalami peningkatan
mengakibatkan konsumsi energi di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
Meso-scale combustor merupakan salah satu wujud pengembangan teknologi
pemanfaatan bahan bakar fosil. Pembakaran ini memiliki potensi untuk
menghasilkan energi panas yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit
listrik skala mikro atau disebut Micro Power Generator (MPG). Desain, dimensi
dan jenis material combustor tentunya berpengaruh terhadap energi panas hasil
proses pembakaran. Menurut Yang et al. (2002), penambahan saluran sudden
expansion pada combustor dapat membantu pencampuran antara bahan bakar dan
udara sebelum terjadi proses pembakaran, selain itu juga berguna untuk mengatur
posisi nyala api. Sedangkan penelitian yang dilakukan Mikami et al. (2012)
menunjukkan bahwa mesh berperan sebagai pengumpul tetesan bahan bakar cair
dan sebagai penahan api. Hal tersebut terjadi karena bahan bakar yang melewati
wire mesh langsung bereaksi dengan api sehingga menghasilkan kehilangan panas
(heat loss) dan bentuk api yang asimetris untuk laju aliran bahan bakar yang
relatif tinggi sehingga wire mesh dapat menjaga api tetap stabil tanpa pemanasan
eksternal. Penelitian dilakukan dengan studi eksperimental dimana meso-scale
combustor menggunakan flame holder berupa wire mesh 60 dan sudden expansion
yang dikontrol dengan cara memvariasikan diameter outlet pada combustor. Dari
ketiga variasi diameter outlet, yaitu 5 mm, 6 mm dan 7 mm, hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada kondisi rasio ekuivalen (Ф) = 1, combustor dengan
diameter outlet 7 mm memiliki daerah rentang nyala api terluas, posisi api terbaik,
serta bentuk nyala api paling pipih diantara kedua combustor lainnya. | en_US |