dc.description.abstract | Dalam perekonomian Indonesia, kelompok usaha yang memiliki jumlah
paling banyak dan tahan terhadap berbagai goncangan krisis ekonomi adalah
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM merupakan organisasi
bisnis yang sangat menguntungkan bagi perekonomian Indonesia.UMKM
berperan penting yang dapat dilihat dari posisinya sebagai pemain utama dalam
kegiatan ekonomi di berbagai sektor, penyedia terbesar lapangan kerja, seorang
pemain signifikan dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan
pemberdayaan masyarakat, pencipta pasar baru dan sumber inovasi dan kontribusi
dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. UMKM adalah
Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha
besar yang memenuhi kriteria sebagaimana yang dimaksud dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2008.
Seiring dengan perkembangan zaman UMKM memiliki beberapa sistem
mulai dari sistem manual sampai ke sistem komputerisasi. Akan tetapi banyak
UMKM yang masih menggunakan sistem manual, masalah-masalah terkait
kualitas informasi akuntansi sering kali muncul dan terkadang tidak terdeteksi
sehingga menghasilkan laporan keuangan yang menyesatkan bagi para
penggunanya. Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan Mulyadi (2013:3). Sistem Akuntansi dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah memiliki
peranan yang terpenting yaitu untuk mempermudah dalam mengevaluasi kinerja
usaha. Dengan adanya evaluasi ini dapat dijadikan pedoman bagi para pemilik
UMKM untuk menentukan jalur yang seharusnya diambil oleh para pemilik usaha
agar usahanya dapat maju dan berkembang dengan baik. Salah satu kelemahan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah ini tidak menerapkan sistem akuntansi yang
memadai. Para pelaku UMKM tersebut pada umumnya tidak atau belum memiliki
pengetahuan dan kemampuan mengelola catatan keuangan secara disiplin dengan
pembukuan teratur. Sehingga banyak diantara mereka belum sepenuhnya
menyadari pentingnya pencatatan dan pembukuan bagi kelangsungan usaha | en_US |