dc.description.abstract | Chaos game merupakan bentuk permainan menggambar suatu titik pada
segitiga sama sisi dengan aturan tertentu yang dilakukan berulang-ulang secara
iteratif. Titik tersebut digambarkan pada posisi tengah antara titik awal dan titik
sudut segitiga yang dipilih secara acak. Kumpulan titik-titik tersebut pada akhirnya
setelah sekian iterasi akan membentuk fraktal segitiga Sierpinski. Berdasarkan
beberapa penelitian sebelumnya, terdapat peneliti yang telah memodifikasi chaos
game dengan menambahkan aturan rotasi, serta peneliti lain menguji chaos game
dengan menggunakan nilai rasio kompresi yang bervariasi. Namun, belum ada
penelitian yang membahas gabungan variasi rotasi dan rasio kompresi. Oleh karena
itu, dalam penelitian ini penulis membahas lebih dalam tentang chaos game dengan
variasi rotasi dan rasio kompresi pada segitiga. Terdapat beberapa aturan yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu variasi rotasi dengan nilai rasio kompresi
tetap, variasi rasio kompresi dengan nilai rotasi tetap, dan gabungan variasi rotasi
dengan rasio kompresi. Selain itu chaos game yang dikembangkan ditambah
modifikasi berupa penggunaan beberapa nilai variasi sudut rotasi dan rasio
kompresi untuk setiap gambar yang dibangkitkan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis pengaruh variasi nilai rotasi, rasio kompresi, dan gabungan
variasi rotasi dan rasio kompresi terhadap bentuk yang dihasilkan chaos game.
Simulasi chaos game dengan variasi rotasi dan rasio kompresi ini akan
dibantu dengan program yang dibuat menggunakan MATLAB dalam bentuk
Graphical User Interface (GUI). Pada proses simulasi digunakan beberapa aturan,
yaitu pola penginputan nilai ascending dan descending, serta penambahan pola
tidak berulang dan berulang pada penggunaan nilai parameter. Pola penginputan
ascending, yaitu pola penginputan nilai dari nilai terkecil ke terbesar, sedangkan pola penginputan descending, yaitu pola penginputan nilai dari urutan terbesar ke
terkecil. Pola tidak berulang yaitu pola penggunaan nilai yang memiliki pola 𝜃1, 𝜃2,
𝜃1, 𝜃2, sedangkan pola berulang, yaitu pola penggunaan nilai yang memiliki pola
𝑟1, 𝑟1, 𝑟2, 𝑟2, 𝑟1, 𝑟1, 𝑟2, 𝑟2.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa aturan variasi rotasi,
variasi rasio kompresi, serta gabungan variasi rotasi dan rasio kompresi yang
digunakan pada chaos game dalam penelitian ini menghasilkan bentuk yang lebih
beragam. Hal ini dikarenakan adanya aturan modifikasi yang ditambahkan pada
chaos game yang digunakan, yaitu nilai sudut rotasi dan rasio kompresi yang lebih
dari satu (dua nilai, tiga nilai, empat nilai, dan lima nilai) untuk setiap bentuk. Selain
itu, penggunaan pola penginputan nilai ascending (penginputan dari nilai terkecil
ke terbesar) dan descending (penginputan nilai dari urutan terbesar ke terkecil) serta
pola nilai tidak berulang dan berulang juga sangat berpengaruh terhadap bentuk
yang dihasilkan.
Hasil simulasi dari chaos game dengan pola tidak berulang memiliki bentuk
yang berbeda dibandingkan hasil simulasi dengan pola berulang, baik pada aturan
variasi sudut rotasi, variasi rasio kompresi, maupun aturan gabungan variasi rotasi
dan rasio kompresi. Penyebaran titik-titik yang dihasilkan dari pola berulang lebih
merata dibandingkan pola tidak berulang, atau dengan kata lain semakin sedikit
titik-titik yang berdekatan atau berimpit. Di sisi lain, penginputan nilai sudut rotasi
dan rasio kompresi secara ascending atau descending juga memiliki pengaruh
terhadap bentuk yang dihasilkan. Nilai-nilai sudut rotasi atau rasio kompresi yang
diinputkan secara ascending menghasilkan pola fraktal yang berbeda dengan hasil
dari nilai-nilai rasio kompresi yang diinputkan secara descending, meskipun nilai nilainya sama. Namun, perbedaan pola fraktal tersebut akan semakin terlihat secara
signifikan apabila banyaknya nilai sudut rotasi dan rasio kompresi yang digunakan
ditambah. Hal ini dikarenakan kombinasi pasangan nilai sudut rotasi dan nilai rasio
kompresi dengan titik tumpu atau titik sudut segitiga semakin banyak pula. | en_US |