Pengaruh Perlakuan Alkalisasi Serat Batang Kenaf terhadap Kekuatan Mekanik dan Bentuk Geometri Serat pada Komposit Epoxy dengan Uji Tarik, Uji Impak dan Uji Mikro
Abstract
Serat kenaf adalah bagian daripada tumbuhan liar yang bernama ilmiah Hibicus canabinus. Dimana habitat nya biasa terdapat pada rawa rawa atau tepian danau. Karakter dari tumbuhan ini adalah memiliki tinggi antara 2-3 meter dan berbatang tak berongga dengan pengisi serat seperti serat tebu. Namun dalam hal pemanfaatan tumbuhan, serat kenaf sangat jarang dimanfaatkan sebagai bahan baku   produk   karena   kurangnya   inovasi   dalam   pembuatan   produk.   Pada kesempatan kali penulis akan melakukan penelitian dengan memanfaatkan serat batang kenaf sebagai penguat dalam komposit dengan matrik epoxy.
Aplikasi  dari  penelitian  yang  dilakukan  oleh  penulis  adalah  untuk membuat pylon penyangga kaki palsu dengan bahan dasar terbarukan yang terbuat dari komposit epoxy ber pengisi serat batang kenaf yang telah diberikan perlakuan alkalisasi. Perlakuan alkalisasi adalah proses   perbaikan  sifat   dan   struktur penyusun serat dengan cara dilakukan perendaman pada cairan aklalisator. Pada penelitian ini alkalisasi dilakukan dengan zat NaOH berkonsentrasi 5%. Menurut penelitian  sebelumnya  yang  dilakukan  oleh  kris  winoto(2013)  menyebutkan bahwa dengan perlakuan alkalisasi maka zat pengotor yang terdapat pada serat dapat dihilangkan. Khususnya zat yang menempel pada serat ketika pembuatan serat dan jamur yang sering timbul karena kelembaban, selain itu zat yang dilunturkan dari proses alkalisasi adalah lignin serat yang mengakibatkan ikatan dengan komposit tidak maksimal dan dengan proses alkalisasi maka serat akan menampakkan inti serat dan serabut serat sehingga ikatan terhadap matrik akan lebih maksimal. Selain itu sengan perlakuan alkalisasi maka akan terjadi reduksi massa  karena  larutnya  zat  sebagian  penyusun  serat  yang  tidak  diperlukan. Harapan nya dengan adanya reduksi massa pada serat maka densitas serat yang digunakan sebagai reinforce akan meningkat dan bergaris lurus dengan peningkatan kekuatan komposit.
Pada penelitian ini proses alkalisasi dilakukan dengan waktu selama 2, 4, 6 jam. Setelah dilakukan alkalisasi maka serat dilakukan pengujian SEM yang kemudian di analisa perubahan yang terjadi akibat perlakuan alkalisasi tersebut. Selanjutnya dilakukan pencetakan/pengecoran terhadap serat menggunakan resin epoxy dengan perbandinga 2:1 dan variabel bebas berupa temperatur curing 80°C, 90°C, dan 100°C. Setelah semua variabel telah  di aplikasikan pada spesimen maka  selanjutnya  dilakukan  pengujian  mekanik,  uji  mekanik  yang  diberikan antara lain adalah uji impak, uji mikro, dan uji tarik.
Dari uji tarik, uji impak dan uji mikro yang telah diberikan maka dapat ditarik   kesimpulan   bahwa   dengan   memberikan   perlakuan   alkalisasi   dan temperatur curing mempengaruhi kekuatan mekanik serat. Dimana dalam uji tarik hasil  terbaik  terdapat  pada  spesimen  alkalisasi  2  jam  dan  temperatur  curing 100°C.  Hal  ini  dipengaruhi  karena  dengan  alkalisasi  2  jam  maka  lilin  dan pengotor  yang  menghambat  ikatan  pada komposit  dapat  dilunturkan  sehingga serat memiliki ikatan yang lebih kuat terhadap matrik dan juga temperatur yang diberikan mampu efektif menghilangkan tegangan sisa sehingga keseragaman kekuatan dalam komposit dapat tercapai.
Sedangkan pada uji impak maka didapatkan hasil terbaik pada spesimen dengan  variabel  2  jam  alkalisasi  dan  temperatur  curing  100°C.  Dimana pada spesimen ini juga sangat minim terhadap fiber pull out.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4394]
