Show simple item record

dc.contributor.advisorRACHMAWATI, Ema
dc.contributor.advisorBUDI, . Prihwanto
dc.contributor.authorPRANOTO, Adhya
dc.date.accessioned2021-03-23T01:44:46Z
dc.date.available2021-03-23T01:44:46Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103495
dc.description.abstractPneumonia merupakan bentuk utama Infeksi Saluran Napas Bawah Akut (ISNBA) pada jaringan paru-paru. Pada pasien pneumonia, kantung udara di paru paru menjadi penuh dengan mikroorganisme, cairan dan sel-sel inflamasi sehingga paru-paru tidak mampu bekerja dengan baik. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) melaporkan bahwa kejadian pneumonia semua umur sebulan terakhir (period prevalence) mengalami peningkatan pada tahun 2007 sebesar 2,1% menjadi 2,7% pada tahun 2013. Pengobatan pneumonia terdiri atas antibiotika dan pengobatan suportif. Terapi empiris perlu segera diberikan sementara menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium mikrobiologi, selanjutnya barulah dilakukan penyesuaian pemberian antibiotika untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Sistem ATC/DDD bertujuan sebagai sarana penelitian penggunaan obat untuk meningkatkan kuantitas penggunaan obat. Metode Defined Daily Dose (DDD) merupakan metode evaluasi secara kuantitatif untuk penggunaan antibiotik yang akan dilakukan dengan cara menghitung DDD/ 100 patient-days untuk dapat mengetahui jenis dan jumlah antibiotika yang akan digunakan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental yang dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan data rekam medik pada semua pasien anak dan dewasa yang didiagnosis pneumonia pada pasien rawat inap di RSD dr. Soebandi Jember tahun 2015. Data populasi yang diperoleh dengan menggunakan teknik total sampling sejumlah 122 pasien. Sebanyak 43 pasien diinklusikan dan 79 pasien dieksklusikan dengan alasan 75 pasien memiliki komplikasi dengan diagnosa pneumonia dan penyakit infeksi lainnya, serta sebanyak 4 pasien dengan data rekam medik yang tidak terbaca dan tidak lengkap. Dari hasil penelitian didapatkan kriteria pasien seperti usia pasien yang menderita pneumonia yaitu pasien anak <18 tahun sebanyak 27 (62,79%), pasien dewasa >18 tahun sebanyak 16 (37,21%). Jenis kelamin laki-laki sebanyak 24 (55,81%) pasien, sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 19 (44,19%) pasien. Jenis pneumonia yang diderita pasien yaitu, bronkopneumonia sebanyak 10 (23,25%), pneumonia sebanyak 32 (74,42%), dan pneumonia aspirasi sebanyak 1 (2,33%). Pada penelitian ini terdapat 12 jenis penggunaan antibiotik pada pasien anak dan dewasa rawat inap RSD dr. Soebandi Jember. Kuantitas penggunaan antibiotik dihitung dengan menggunakan metode DDD/100 patient-days dengan jumlah total 31,42 gram. Nilai DDD/100 patient-days terbesar yaitu penggunaan antibiotik levofloxacin 9,79 (31,16%).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092210101012;
dc.subjectPenggunaan Antibiotiken_US
dc.subjectSistem Atc/Ddden_US
dc.subjectPasien Pneumoniaen_US
dc.subjectRawat Inapen_US
dc.titleStudi Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Sistem Atc/Ddd Pada Pasien Pneumonia Rawat Inap di Rsd Dr. Soebandi Jember Tahun 2015en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record