dc.description.abstract | Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sebagai pendekatan utama
(dominan kualitatif). Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi
terlibat, dan studi dokumenter. Hasil penelitian menunjukkan (1) pengembangan
modal sosial pemberdayaan petani kopi melalui : (a) media olahraga paralayang di
kawasan pegunungan mandigu menjadi komunmitas setempat dan mengkader atiltatlit paralayanan lokal setempat; (b) pemilihan tokoh informal yang sangat paradok
yakni mantan tokoh preman hutan kawasan pegunungan Mandigu sebagai pemimpin
komuntas; (c) membangun keteladanan yang mempunyai komitmen pada nilai –nilai
etika, bisa dipercaya; jujur; pola pikir memberi; saling mendukung, (d)
pengembangan budidaya pisang, jeruk lemon secara masal untuk mengamankan
pendapatan harian/mingguan (safety first) dan (e) pengembangan jaringan hulu hilir
komoditas kopi yang berkualitas dan dipercaya dengan branding “Cadjoeng” dengan
Standart Operasional Pelaksanaan (SOP) yang ketat. (2) Dampak pengembangan
modal sosial terhadap pengelolaan hutan kawasan pegungan mandigu antara lain (a)
kesejahteraan pertama yakni pendapatan mingguan dan bulanan terjaga (savety first);
(b) hutan dikelola secara berkelanjutan dilihat dari aspek lingkungan alam; sosial; dan
budaya local; serta aman dari pencurian kayu; (c) berkembangnya budidaya kopi
hulu –hilir yang berkualitas dengan perubahan teknologi panen dan paska panen; (d)
Terbangunnya agroekosistem hutan yang lestari; (e) jaringan tataniga kopi hulu-hilir
dengan branding “Cadjoeng Copy” yang semakin berkembang; (f) Berkembangnya
komonitas internasional aktivitas Paralayang yang melokal di kawasan Mandigu
dengan multipliyer efek yang besar bagi kesejahteraan petani. | en_US |