dc.description.abstract | Ekonomi kelembagaan merupakan paradigma baru dalam ilmu ekonomi yang
memiliki peran sentral dalam membentuk perekonomian yang lebih efektif dan
efisien. Ekonomi kelembagaan dalam prakteknya digunakan dalam berbagai
bidang ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan pola
kelembagaan industri kecil dari pembuatan gula kelapa di Kabupaten
Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten penghasil
gula kelapa terbesar di Indonesia. Namun potensi gula kelapa yang dimiliki
Kabupaten Banyuwangi ternyata belum dapat meningkatkan kesejahteraan para
perajin gula kelapa. Metode penelitian yang digunakan yaitu wawancara dan
observasi terhadap objek yang diteliti. Berdasarkan hasil wawancara diketahui
bahwa terdapat pola kelembagaan antar petani kelapa dengan penderes, penderes
dengan Produsen (mitra), penderes dengan mitra yang didukung dengan kebijakan
pemerintah yang terkait. Perubahan pola kelembagaan pada industri gula terutama
di desa Patemon Rogojampi Kabupaten Banyuwangi mengalami dinamika yang
cukup signifikan semenjak bermitra dengan pihak swasta, hal ini berkaitan dengan
mata rantai pemasaran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Perubahan
kelembagaan yang terjadi pada industri pengolahan gula kelapa non sulfit yaitu
struktur pasar bergeser dari pasar bebas menjadi kontraktual, budaya penjaminan
kualitas produk (quality assurance), dan perluasan networking dalam pemasaran.
Hasil diskusi memberikan penjelasan bahwa mata rantai pemasaran
disederhanakan dengan tujuan mempermudah pemasaran sekaligus memotong
biaya transaksi yang terlampau besar. Berdasarkan fenomena tersebut pihak yang
bekerjasama (bermitra) mendapatkan dampak positif yaitu terpenuhinya
kebutuhan dasar produksi bagi perusahaan swasta dan kesejahteraan para
Penderes (Pengrajin gula kelapa) dengan adanya keseimbangan harga gula. | en_US |