dc.description.abstract | Proses pembelajaran IPA di SMP sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri
ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan
bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan
hidup. Salah satu model yang sesuai dengan pembelajaran IPA adalah Problem
Based Learning (PBL). Penerapan model PBL memberi kesempatan siswa aktif
mencari dan membangun pengetahuan melalui kegiatan investigasi. Akan tetapi
masih ada kelemahan model PBL, yaitu kurangnya kegiatan siswa melakukan
observasi terhadap peristiwa nyata dan kurangnya kemampuan siswa untuk
membuat hipotesis. Model pembelajaran lain yang juga sesuai dengan
pembelajaran IPA adalah CTL (Contextual Teaching Learning). Integrasi antara
model PBL dan CTL diharapkan dapat mengurangi kelemahan PBL yaitu
meningkatkan kemampuan siswa untuk melakukan kegiatan observasi dan
mengajukan hipotesis sebelum melakukan kegiatan penyelidikan.
Berdasarkan kelebihan masing-masing model tersebut maka dilakukan
integrasi model pembelajaran PBL (Problem Learning) dan Contextual Teaching
Learning (CTL) dengan sintak yang mengakomodasi kelebihan model PBL dan
CTL. Integrasi model pembelajaran ini diharapkan dapat memberdayakan
keterampilan metakognisi dan meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran
IPA.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan desain
penelitian pengembangan Four-D. Hasil penelitian meliputi validitas integrasi
model PBL dan CTL, efektivitas integrasi model PBL dan CTL terhadap keterampilan metakognitif, dan efektivitas integrasi model PBL dan CTL terhadap
hasil belajar peserta didik.
Validasi integrasi model PBL dan CTL meliputi buku pedoman integrasi
model PBL dan CTL serta perangkat pembelajaran. Rerata hasil validasi ahli untuk
buku pedoman integrasi model PBL dan CTL adalah 79,2 dengan kategori valid.
Sedangkan rerata hasil validasi ahli untuk perangkat pembelajaran adalah silabus
85,94 (sangat valid), RPP 93,9 (sangat valid), dan tes hasil belajar 87,5 (sangat
valid). Rerata hasil validasi pengguna untuk buku pedoman integrasi model PBL
dan CTL adalah 82,45 (valid). Untuk validasi perangkat oleh pengguna yaitu
silabus 80,36 (valid), RPP 84 (sangat valid), dan tes hasil belajar 82,86 (sangat
valid).
Rerata hasil observasi pelaksanaan pembelajaran menggunakan integrasi
model PBL dan CTL pada uji terbatas adalah 83,75 dan rerata respon positif siswa
adalah 91,07. Hasil uji terbatas menunjukkan pelaksanaan pembelajaran
menggunakan integrasi model PBL dan CTL dapat terlaksana dengan baik.
Efektivitas integrasi model PBL dan CTL terhadap keterampilan
metakognitif sebelum pelaksanaan dan setelah pelaksanaan pembelajaran
menggunakan integrasi model PBL dan CTL diperoleh rata-rata skor awal 82,6
(berkembang baik) dan rata-rata skor akhir 110,97 (berkembang sangat baik)
dengan N-Gain 0,77 (tinggi). Menunjukkan peningkatan hasil keterampilan
metakognitif.
Efektivitas integrasi model PBL dan CTL terhadap hasil belajar IPA pada
siklus 1 sampai 3 berturut-turut adalah 0,61(sedang); 0,68(sedang); 0,77(tinggi).
Hasil penelitian menunjukkan integrasi model pembelajaran PBL edan CTL efektif
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Hasil penelitian menunjukkan integrasi model PBL dan CTL valid untuk
pembelajaran sistem ekskresi manusia di SMP. Penyebaran integrasi model
pembelajaran PBL dan CTL dilaksanakan melalui forum MGMP kabupaten
Situbondo. Produk yang disosialisasikan adalah buku pedoman integrasi model
PBL dan CTL dalam pembelajaran sistem ekskresi manusia dan perangkat
pembelajarannya. | en_US |