dc.description.abstract | Tren pembangunan modern di beberapa negara adalah penurunan kontribusi
sektor pertanian terhadap PDB (produk domestik bruto), sebagai konsekuensi
dari peningkatan kontribusi sektor non-pertanian. Sehingga strategi
pembangunan yang sering diterapkan adalah untuk meningkatkan peran sektor
modern (industri dan jasa) yang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi.
Sektor pertanian yang memiliki produktivitas yang rendah seringkali luput dari
strategi pembanguan, padahal sektor pertanian merupakan tempat untuk
mencari nafkah sebagian penduduk miskin yang berada di perdesaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh transformasi struktural
ekonomi terhadap kemiskinan di Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data kuantitatif, berupa data runtut waktu antara tahun
1980-2017 yang diperoleh dari publikasi World Bank, World Income Inequality
Database, dan Badan Pusat Statistik. Analisis data yang digunakan yaitu
menggunakan estimasi VECM untuk melihat hubungan jangka pendek dan
hubungan jangka panjang masing-masing variabel. Hasil estimasi VECM
jangka pendek menunjukkan hanya variabel pendapatan perkapita yang
memiliki pengaruh signifikan terhadap ketimpangan pendapatan di Indonesia,
sedangkan berdasarkan hasil estimasi VECM jangka panjang semua variabel
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketimpangan pendapatan (GINI).
Hasil estimasi VECM jangka pendek mengenai pengaruh transformasi
struktural ekonomi terhadap kemiskinan diperoleh hasil bahwa hanya variabel
IN (pendapatan perkapita) yang memiliki hubungan negatif dan signifikan
terhadap kemiskinan. Hasil estimasi VECM jangka panjang variabel kontribusi
sektor pertanian (P), dan pendapatan perkapita (IN) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kemiskinan. | en_US |