Potensi Ekstrak Daun Singkong (Manihot Esculenta Crantz) Terhadap Profil Leukosit Perifer Model Tikus Disfungsi Ovarium dan Periodontitis
Abstract
Disfungsi ovarium merupakan keadaan ovarium yang mengalami
kegagalan dalam sekresi hormon seks steroid. Penurunan sekresi hormon terutama
estrogen dapat memicu peningkatan sitokin proinflamasi seperti IL-1, IL-6 dan
TNF-α yang berperan dalam resorpsi tulang dan reaksi inflamasi periodontal.
Salah satu mikroorganisme yang dapat menyebabkan periodontitis adalah bakteri
Porphyromonas gingivalis. Induksi bakteri P.gingivalis dapat menginduksi
terjadinya inflamasi dengan melibatkan sekresi sitokin proinflamasi, sehingga
meningkatnya infiltrasi PMN. Salah satu drug of choice dari periodontitis adalah
metronidazole. Penggunaan metronidazole secara sistemik dapat mengakibatkan
sakit kepala, mual, dan mulut kering. Oleh karena itu diperlukan bahan alternatif
dari alam yang memiliki efek terapi antiinflamasi. Salah satu tanaman yang
memiliki efek antiinflamasi adalah daun Singkong. Tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui potensi ekstrak daun Singkong sebagai antiinflamasi terhadap
profil leukosit model tikus disfungsi ovarium dan periodontitis.
Jenis penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dengan the post
test only control group design. Sampel penelitian merupakan tikus betina yang
dibagi menjadi dua kelompok besar yakni kelompok disfungsi ovarium dan
kelompok periodontitis. Masing-masing kelompok dibagi menjadi 3 sub
kelompok yang diterapi menggunakan aquades, metronidazole dan ekstrak daun
Singkong. Setiap tikus diambil darahnya melalui plexus infraorbitalis pada hari ke
0, hari ke-28, hari ke-31 dan hari ke-35. Darah yang diambil selanjutnya
dilakukan perhitungan jumlah menggunakan kamar hitung dan perhitungan jenis
dengan cara visual
Data penelitian dilakukan analisis secara statistik. Berdasarkan hasil uji
Shapiro-Wilk dan Uji Levene didapatkan data berdistribusi normal dan homogen
pada jumlah leukosit model tikus disfungsi ovarium dan periodontitis; neutrofil
model tikus disfungsi ovarium dan periodontitis; serta limfosit dan monosit pada
model tikus disfungsi ovarium. Data yang berdistribusi normal dan homogen
selanjutnya diuji menggunakan Two way repeated measure anova. Kelompok
yang memiliki p<0.05 kemudian dilakukan uji Least Significant Differerence.
Data yang tidak berdistribusi normal dilakukan uji menngunakan uji Friedman,
namun tidak dilakukan uji lanjutan karena tidak ada perbedaan yang bermakna.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan
profil leukosit perifer (jumlah leukosit, neutrofil, dan limfosit) pada model tikus
disfungsi ovarium dan periodontitis yang diberi ekstrak daun Singkong (Manihot
esculenta Crantz). Hal ini menunjukkan bahwa daun Singkong dapat berperan
sebagai antiinflamasi.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]