Show simple item record

dc.contributor.advisorWANTIYAH
dc.contributor.advisorDEVIANTONY, Fitrio
dc.contributor.authorAGUSTIN, Yuli
dc.date.accessioned2020-12-16T01:42:24Z
dc.date.available2020-12-16T01:42:24Z
dc.date.issued2020-06-19
dc.identifier.nimNIM162310101238
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102705
dc.description.abstractPenyakit kritis yang terjadi pada pasien menjadikan pengalaman yang traumatis bagi keluarga. Kondisi pasien yang kritis dapat menyebabkan keluarga pasien mengalami tekanan psikologis yang tinggi, sehingga dapat menimbulkan stres bagi keluarga pasien. Faktor yang dapat mengakibatkan stres pada keluarga yang memiliki anggota keluarga dirawat di ruang intensif meliputi, perubahan lingkungan, aturan ruangan perawatan, perubahan status emosi keluarga, perubahan peran keluarga, perubahan kehidupan sehari-hari, perubahan finansial, serta sikap petugas kesehatan dalam pemberian informasi tentang kondisi kesehatan pasien. Perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling banyak berinteraksi dengan keluarga pasien, sehingga perawat bisa memberikan dukungan kepada keluarga pasien. perawat berpotensi mengubah respons stres keluarga melalui perilaku caring dan pendekatan yang berpusat pada keluarga untuk perawatan. Stres yang dialami oleh anggota keluarga menyebabkan proses asuhan keperawatan kritis yang awalnya difokuskan untuk menjaga stabilitas fisiologis pasien harus juga selaras dengan pemberian perawatan yang berpusat pada keluarga, karena tugas seorang perawat adalah sebagai care giver, membantu mengatasi stres dan medukung pasien serta anggota keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat stres keluarga pasien di ruang ICU (Intensive Care Unit) RS. Jember Klinik. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (perilaku caring perawat) dengan variabel dependen (tingkat stres keluarga) dengan pendekatan studi crosssectional. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan memilih diantara populasi yang dapat mewakili karakteristik yang diinginkan peneliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 97 anggota keluarga. Data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner perilaku caring perawat untuk menilai perilaku caring perawat dan Depression Anxiety Stress Scales 42 (DASS 42) untuk menilai tingkat stres yang dialami oleh keluarga pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian perilaku caring perawat dalam kategori baik sejumlah 57 orang (58,8%), tingkat stres keluarga dalam kategori normal sebanyak 58 orang (59,8%) dan hasil analisis chi-square didapatkan nilai p = 0,0001 < α = 0,05 yang artinya H0 ditolak. Kesimpulannya adalah ada hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat stres keluarga pasien di ICU RS. Jember Klinik. Hal ini menunjukkan bahwa perawat berpotensi mengubah respons stres keluarga melalui perilaku caring dan pendekatan yang berpusat pada keluarga untuk perawatan. Selain itu perawat diharapkan memberikan asuhan keperawatan kritis yang awalnya difokuskan untuk menjaga stabilitas fisiologis pasien harus juga selaras dengan pemberian perawatan yang berpusat pada keluarga, karena tugas seorang perawat adalah sebagai care giver, membantu mengatasi stres dan medukung pasien serta anggota keluarga.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectPerilaku Caringen_US
dc.subjectStresen_US
dc.subjectKeluarga Pasienen_US
dc.titleHubungan Perilaku Caring Perawat dengan Tingkat Stres Keluarga Pasien di Ruang ICU (Intensive Care Unit) RS. Jember Kliniken_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKeperawatan
dc.identifier.kodeprodi2310101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record