dc.description.abstract | Saliva sebagai cairan rongga mulut memiliki peran yang penting dalam
kesehatan jaringan keras dan jaringan lunak rongga mulut. Sekresi saliva dapat
terjadi perubahan, salah satu penyebabnya adalah usia. Seiring bertambahnya usia,
terjadi proses aging yang menyebabkan perubahan dan kemunduran fungsi
kelenjar saliva. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi kualitas saliva yaitu
sekresi dan viskositas saliva. Sekresi saliva yang menurun menyebabkan
penurunan konsentrasi protein, klorida, sodium dan bikarbonat. Bila terjadi
penurunan bikarbonat maka akan menurunkan pH saliva. Penurunan pH saliva
dan rusaknya protein saliva dapat meningkatkan viskositas saliva.
Penurunan sekresi saliva dapat meningkatkan pembentukan plak,
peningkatan viskositas, penurunan pH saliva, faktor predisposisi terjadinya
ulserasi. Penurunan sekresi saliva pada lansia terjadi secara fisiologis yang
disebabkan oleh penurunan jumlah sel asinar sehingga pada lansia banyak terjadi
gejala xerostomia. Frekuensi terjadinya xerostomia pada lansia berkisar antara 13-
39%. Beberapa penelitian mengenai xerostomia sudah banyak dilakukan.
Berdasarkan hal tersebut dan mengingat tingginya populasi lansia dan keluhan
xerostomia yang banyak dialami lansia dilakukan penelitian mengenai perbedaan
sekresi dan viskositas pada responden lansia yang dikelompokkan usianya. | en_US |