Show simple item record

dc.contributor.advisorFATEKUROHMAN, Mohamad
dc.contributor.advisorANGGRAENI, Dian
dc.contributor.authorGUMILANG, Wahyu
dc.date.accessioned2020-12-14T04:24:06Z
dc.date.available2020-12-14T04:24:06Z
dc.date.issued2020-01
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102596
dc.description.abstractDana pensiun merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi seseorang di masa tua. Dimana seseorang ketika masuk usia pensiun sudah tidak dapat bekerja, sehingga untuk memenuhi kebutuhannya dihari tua atau tanggungan kepada istri dan anak, maka sangat dibutuhkan dana pensiun. Untuk mendapatkan dana pensiun, peserta pensiun harus membayar sejumlah uang selama periode tertentu yang disebut premi. Agar harga premi sesuai dengan jumlah dana pensiun yang akan diterima dan menguntungkan kedua belah pihak yaitu antara peserta dana pensiun dan pengelola dana pensiun maka perlu penentuan harga premi yang optimal. Dalam penentuan harga premi yang optimal pada penelitian ini, digunakan metode entry age normal dan metode aggregate cost. Data yang digunakan pada penelitian bersumber dari data gaji pokok pegawai berdasarkan Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 2019. Dalam perhitungannya dibutuhkan data gaji pokok pegawai golongan IA,IIA,IIIA dan IVA. Usia awal masuk kerja yang digunakan dalam penelitian ini dipilih usia 25 tahun dan usia awal 28 tahun dengan usia pensiun 60 tahun dan 58 tahun. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghitung total gaji selama masa kerja pegawai sampai memasuki usia pensiun. Kemudian mengitung besar manfaat pensiun dan nilai sekarang manfaat pensiun digunakan untuk menghitung jumlah dana yang akan diterima pegawai setelah pensiun. Setelah itu menghitung anuitas yaitu anuitas seumur hidup dan berjangka, dihitung mulai usia awal masuk kerja. Perhitungan anuitas didasarkan pada tabel mortalita dan fungsi diskonto. Tabel mortalita yang digunakan adalah tabel mortalita Indonesia versi ke III tahun 2011 (TMI III 2011). Kemudian dilakukan perhitungan jumlah akumulasi dana yang nantinya akan digunakan perusahaan untuk berinvestasi. Perhitungan terakhir yang ix dilakukan adalah menghitung premi menggunakan metode entry age normal dan aggregate cost. Hasil yang diperoleh berdasarkan perbedaan masa kerja dan gaji pokok pegawai, harga premi dengan menggunakan metode aggregate cost lebih kecil dibandingkan metode entry age normal. Manfaat pensiun yang didapat peserta jika menggunakan metode entry age normal juga lebih besar sesuai dengan premi yang dibayarkan. Namun berdasarkan Standar Praktik Aktuaria Dana Pensiun iuran minimum untuk metode entry age normal adalah iuran normal ditambah iuran tambahan. Iuran tambahan ini nantinya akan digunakan perusahaan untuk membayar defisit, sedangkan metode aggregate cost iuran minimum sama dengan iuran normal. Dikarenakan metode aggregate cost tidak memisahkan perhitungan untuk defisit maka tidak cocok digunakan pada program pensiun manfaat pasti, sedangkan metode entry age normal dapat digunakan pada program manfaat pasti dan program iuran pasti.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBERen_US
dc.subjectPerbandingan Metode Entry Age Normal Dengan Aggregate Cost Untuk Menghitung Premi Dana Pensiun Berdasarkan Tabel Mortalitaen_US
dc.titlePerbandingan Metode Entry Age Normal Dengan Aggregate Cost Untuk Menghitung Premi Dana Pensiun Berdasarkan Tabel Mortalitaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiMATEMATIKA


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record