dc.description.abstract | Struktur aljabar adalah cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang
himpunan dan operasi. Secara garis besar struktur aljabar dibagi menjadi dua yaitu
teori grup dan teori ring. Teori grup adalah sebuah himpunan tak kosong dengan suatu
opersi biner yang memenuhi aksioma grup. Sedangkan teori ring adalah sebuah
himpunan tak kosong dengan dua opersi biner yang memenuhi aksioma ring.
Suatu subset pada ring yang memenuhi semua aksioma ring disebut subring.
Subring dibagi menjadi dua yaitu subring proper dan subring improper. Subring proper
dibagi menjadi dua yaitu subring proper trivial dan subring proper non trivial. Subring
proper trivial adalah subring yang hanya memiliki elemen identitas (0), sedangkan
subring proper non trivial adalah subring dengan elemen identitas dan elemen yang
lain dan tidak sama dengan ring. Subring improper adalah subring yang elemennya
sama dengan ring. Unity adalah elemen satuan dalam ring. Sebuah ring belum tentu
memiliki unity. Unity dalam suatu ring adalah tunggal. Wijaya (2010) mengatakan
bahwa sebuah ring Z dengan operasi penjumlahan dan perkalian biasa adalah ring
dengan unity (memiliki identitas perkalian) 1. Dari deskripsi subring, bahwasannya
subring memiliki semua aksioma ring tetapi belum tentu memiliki unity. Jika subring
dari ring (Zn;+; ) memiliki unity yang sama dengan ringnya maka dapat dikatakan
subring tersebut adalah subring improper karena mengandung unity 1 yang mana 1
adalah generator dari ring (Zn;+; ). Jadi jika ada subring proper non trivial dari ring
(Zn;+; ) memiliki unity maka unitinya bukan 1.
Pada penelitian ini, akan dicari karakterisasi unity subring proper non trivial pada
ring (Zn;+; ). Pada penelitian ini subring dibangun oleh
2l
pada ring (Zn;+; )
dengan n = m2l, m adalah bilangan ganjil kurang dari 10, l adalah bilangan bulat
positif. Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan
bahwa untuk subring
2l
pada ring (Z1 2l ;+; ) adalah subring proper trivial. Untuk
subring
2l
pada ring (Z3 2k ;+; ) penentuan unity dibagi menjadi dua, yaitu l ganjil
vii
dan l genap. Untuk l ganjil, l = 2k + 1 dengan k adalah suatu bilangan bulat non
negatif, unity berada pada 2 22k+1. Sedangkan l genap, l = 2k + 2 dengan k adalah
suatu bilangan bulat non negatif, unity berada pada 22k+2. Untuk subring
2l
pada
ring (Z5 2l ;+; ) penentuan unity dibagi menjadi empat, yaitu l = 4k + 1; l = 4k +
2; l = 4k + 3, dan l = 4k + 4 dengan k adalah suatu bilangan bulat non negatif.
Untuk l = 4k + 1 unity berada pada 3 24k+1. Untuk l = 4k + 2 unity berada pada
4 24k+2. Untuk l = 4k + 3 unity berada pada 2 24k+3. Dan untuk k = 4l + 4 unity
berada pada 24k+4. Untuk subring
2l
pada ring (Z7 2l ;+; ) penentuan unity dibagi
menjadi tiga, yaitu l = 3k + 1; l = 3k + 2; dan l = 3k + 3 dengan k adalah suatu
bilangan bulat non negatif. Untuk l = 3k + 1 unity berada pada 4 23k+1. Untuk
l = 3k + 2 unity berada pada 2 23k+2. Dan untuk l = 3k + 3 unity berada pada 23k+4.
Untuk subring
2l
pada ring (Z9 2l ;+; ) penentuan unity dibagi menjadi enam, yaitu
l = 6k + 1; l = 6k + 2; l = 6k + 3; l = 6k + 4; l = 6k + 5, dan l = 6k + 6 dengan k
adalah suatu bilangan bulat non negatif. Untuk l = 6k + 1 unity berada pada 5 26k+1.
Untuk l = 6k + 2 unity berada pada 7 26k+2. Untuk l = 6k + 3 unity berada pada
8 26k+3. Untuk l = 6k +4 unity berada pada 4 26k+4. Untuk l = 6k +5 unity berada
pada 2 26k+5. Dan untuk l = 6k + 6 unity berada pada 26k+6. | en_US |