Show simple item record

dc.contributor.advisorSUPRIYADI
dc.contributor.advisorSUPRIANTO, Agus
dc.contributor.authorSORAYA, Vina
dc.date.accessioned2020-12-14T02:18:54Z
dc.date.available2020-12-14T02:18:54Z
dc.date.issued2020-07
dc.identifier.nimNIM161810201046
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102557
dc.description.abstractKawasan Blawan-Ijen merupakan kawasan yang memiliki potensi panas bumi. Potensi panas bumi pada suatu daerah ditandai dengan adanya batuan waduk (reservoir), sumber panas (heat source), meteoric water, batuan penutup, dan rekahan atau patahan. Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk mengidentifikasi keadaan struktur bawah permukaan bumi dengan memanfaatkan variasi medan gravitasi yang disebabkan oleh perbedaan densitas batuan. Data gravitasi yang digunakan pada penelitian ini merupakan data gravitasi satelit GGMplus. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu mengidentifikasi patahan yang berada pada kawasan Blawan-Ijen berdasarkan data gravitasi GGMplus, dan mengetahui jenis patahan menggunakan analisa Second Vertical Derivative (SVD). Data gravitasi GGMplus yang digunakan merupakan data gravitasi disturbance. Data gravitasi disturbance ini dilakukan pengolahan hingga mendapatkan nilai gravitasi Anomali Bouguer Lengkap (ABL) yang merupakan data gravitasi yang hanya terpengaruh oleh densitas pada daerah tersebut. Data gravitasi ABL ini digunakan untuk mengetahui struktur patahan berdasarkan anomali gravitasi yang berkesesuaian dengan informasi geologi kawasan Blawan-Ijen. Analisa Second Vertical Derivative (SVD) dilakukan dengan tujuan mengetahui jenis patahan. Interprestasi yang dilakukan berupa interprestasi kualitatif dan kuantitatif. Interprestasi kualitatif dilakukan dengan cara melihat perbedaan warna kontur pada peta ABL, peta SVD berdasarkan filter Elkins dan filter Rosenbach. Sedangkan interprestasi kuantitatif dilakukan dengan mencari grafik hubungan antara SVD maksimum dan minimumnya, yang kemudian nilai SVD maksimum dan SVD minimumnya digunakan untuk mengetahui jenis patahan pada kawasan Blawan – Ijen. Hasil dari pengolahan data gravitasi disturbance GGMplus berupa data gravitasi ABL menunjukkan bahwa anomali gravitasi yang berkesesuaian dengan informasi patahan pada kawasan Blawan-Ijen yaitu patahan Pedati dan patahan Blawan. Besarnya anomali gravitasi pada patahan Pedati sebesar 30 mGal – 110 mGal dan patahan Blawan sebesar 90 mGal – 130 mGal. Patahan Pedati dan patahan Blawan berkaitan dengan adanya manifestasi yang berupa mata air panas di kawasan Blawan-Ijen. Berdasarkan analisa SVD filter Elkins terlihat anomali SVD yang bersesuaian dengan informasi patahan kawasan Blawan-Ijen diantaranya patahan Pedati, patahan Blawan, patahan Jampit, patahan Rante, dan patahan Kendeng Merapi. Sedangkan berdasarkan analisa SVD filter Rosenbach anomali SVD yang berkesesuaian dengan informasi patahan kawasan Blawan-Ijen yaitu patahan Pedati, patahan Blawan, patahan Kendeng Merapi, dan patahan Rante. Jenis patahan berdasarkan pengolahan SVD menggunakan filter Elkins dan Rosenbach diantaranya: patahan pedati merupakan patahan naik, patahan Blawan memiliki jenis patahan naik, patahan Kendeng Merapi memiliki jenis patahan naik, patahan Rante merupakan patahan naik, dan patahan Jampit merupakan patahan naik.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alamen_US
dc.subjectSecond Vertical Derivativeen_US
dc.subjectPatahanen_US
dc.subjectGeologi Gunung Ijenen_US
dc.subjectMetode Gravitasien_US
dc.titleIdentifikasi Patahan Kawasan Blawan-Ijen Berdasarkan Data Anomali Gravitasi GGMplus dengan Analisa Second Vertical Derivative (SVD)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiFisika
dc.identifier.kodeprodi1810201


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record