Show simple item record

dc.contributor.advisorMUSMED, Didik Pudjo
dc.contributor.advisorGUSMINTO, Eka Bambang
dc.contributor.authorCHANDRA, Dyah Galuh KS
dc.date.accessioned2020-12-12T03:44:52Z
dc.date.available2020-12-12T03:44:52Z
dc.date.issued2020-02-20
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102500
dc.description.abstractProses produksi pada perusahaan harus berjalan dengan efektif agar target produksi dapat tercapai, hal tersebut tidak terlepas dari faktor produksi, manusia dan mesin yang saling berkaitan pada perusahaan. Kemampuan mesin untuk memproduksi merupakan bagian yang penting untuk memengaruhi lancarnya proses produksi. Kelancaran suatu proses produksi memerlukan dukungan dari beberapa aspek, diantaranya adalah perawatan dan ketersediaan mesin yang terdapat pada sistem produksi tersebut. Namun seiring berjalannya waktu peralatan atau mesin yang digunakan dalam memproduksi menimbulkan suatu masalah yaitu waktu menganggur yang menyebabkan mesin tidak dapat lagi digunakan atau beroperasi sesuai dengan kemampuannya, sehingga mesin tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik yang disebut dengan downtime. Hal tersebut terjadi karena kurangnya perawatan maupun pemeliharaan pada mesin dan tidak dilakukannya pengecekan secara berkala saat menggunakan mesin. CV. Buana Engineering adalah sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan alat-alat pertanian, mesin mekanis dan peralatan pabrik, mesin dan peralatan listrik, alat angkut, alat konstruksi dan peralatan lainnya yang berkaitan dengan bidang pertanian dan kontruksi. Perusahaan ini beralamat di Jl. Kawi No.149, Langsatan, Sukamakmur, Kec. Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Pada penelitian ini penulis hanya fokus pada Mesin Trulaser 3040 (L50) karena tingkat downtime yang paling tinggi serta mesin tersebut merupakan awal dari semua proses, jika terjadi masalah pada mesin tersebut maka akan memengaruhi proses selanjutnya. Berdasarkan hasil dari wawancara pada CV. Buana Engineering terjadinya downtime pada mesin tersebut dikarenakan adanya beberapa kerusakan seperti error pada axis, tape shot, lensa, parameter, eror pada data tranmisi dan teknologi yang digunakan sehingga viii menyebabkan mesin berhenti sementara dan hasil potongan menjadi tidak rata. Selain itu juga ada beberapa penyebab mesin berhenti sementara yaitu habisnya gas 02 dan N2 yang mana harus dilakukan penggantian pada gas tersebut agar mesin dapat berjalan kembali. Berdasarkan fenomena tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui efektivitas kinerja dan faktor penyebab terjadinya downtime pada mesin Trulaser 3040 (L50) di CV. Buana Engineering Jember menggunakan penerapan Total Productive Maintenance (TPM) dengan menghitung nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE), Six Big Losses, Overall Resource Effectiveness (ORE) dan analisis Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Penelitian ini mengambil data kinerja mesin Trulaser 3040 (L50) pada bulan Januari 2019-Desember 2019, dari perhitungan didapatkan rata-rata nilai OEE pada Mesin Trulaser 3040 (L50) sebesar 84% , nilai OEE dari mesin tersebut masih dibawah standar JIPM yaitu ≥85% maka diperlukan rekomendasi perbaikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi untuk meningkatkan nilai OEE, losses yang paling besar ada pada Reduce Speed Losses yaitu sebesar 12%, dan rata –rata nilai ORE sebesar 78%. Penyebab utama kegagalan mesin berdasarkan analisis Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada mesin Trulaser 3040 (L50) pada Bulan Januari 2019 – Desember 2019 yaitu disebabkan karena eror pada axis yang disebabkan oleh material plat yang akan diproses melengkung sehingga mesin berhenti sementara dan diperlukan perbaikan oleh operator. Total Productive Maintenance (TPM) yang dapat diterapkan yaitu berpatok pada 4 dari 8 pilar TPM yaitu Autonomous Maintenance,Planned Maintenance (Perawatan Terencana), Quality Maintenance (Perawatan Kualitas), Training dan Education (Pelatihan dan Pendidikan) serta penerapan pondasi 5S yaitu Seiri (ringkas), Seiton (rapi), Seiso (resik), Seiketsu (Rawat), Shitsuke (Rajin) dalam lingkungan kerja terutama pada bagian mesin Trulaser 3040 (l50)en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherJurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jember 2020en_US
dc.relation.ispartofseries160810201161;
dc.subjectanalisis total productive maintenance (TPM)en_US
dc.titleAnalisis Total Productive Maintenance (Tpm) Pada Mesin Trulaser 3040 (l50) DI CV. Buana Engineering Jember Analysis of Total Productive Maintenance (Tpm) On Trulaser 3040 (l50) Machine at CV. Buana Engineering Jemberen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi8102011


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record