Aplikasi Model Apposite (Application of Step Instruction and Elaboration) Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Materi Suhu Dan Kalor
Abstract
Fisika adalah salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang 
mempelajari berbagai gejala alam yang terdiri dari proses dan produk. Tujuan 
pembelajaran fisika adalah agar siswa bisa menguasai konsep dan mampu 
mengaplikasikan konsep dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil 
wawancara terbatas dengan salah satu guru fisika di SMA Muhammadiyah 3 
Jember, bahwasannya secara umum dalam proses pembelajaran fisika masih 
cenderung menerapkan pembelajaran yang masih berpusat pada guru dan siswa 
hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Kondisi ini menyebabkan pemahaman 
sebagian besar siswa terhadap materi tidak maksimal yang akhirnya hasil belajar 
fisika mereka rendah. Oleh kerena itu, perlu diterapkan model pembelajaran yang 
mampu memunculkan keterlibatan langsung siswa secara aktif untuk mengamati 
dan membuktikan suatu konsep fisika melalui percobaan, sehingga menambah 
rasa ingin tahu siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan fisika dalam 
kehdupan sehari-hari. Salah satu model pembelajaran tersebut yaitu model 
APPOSITE, karena pada setiap tahapan model APPOSITE dapat melatih 
keterampilan proses sains siswa menjadi lebih baik yang akan meningkatkan hasil 
belajar siswa menjadi lebih baik.
Tujuan penelitian ini ada dua yaitu: (1) mendeskripsikan keterampilan 
proses sains siswa selama pembelajaran dengan model APPOSITE pada materi 
suhu; (2) mengkaji perbedaan signifikan antara peningkatan hasil belajar siswa 
yang menggunakan model APPOSITE dengan peningkatan hasil belajar siswa 
yang menggunakan model direct instruction pada materi suhu dan kalor. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Tempat penelitian ditentukan 
dengan cara purposive sampling area. Penelitian dilaksanakan di SMA 
Muhammadiyah 3 Jember. Adapun pengambilan sampel dilakukan dengan 
menggunakan teknik cluster random sampling. Desain penelitian ini adalah 
pretest-posttest control group design dengan teknik pengumpulan data berupa tes, 
observasi dan penilaian LKS. Teknik analisis data untuk keterampilan proses 
sains siswa dengan mempresentase hasil penilaian LKS dan hasil observasi 
kemudian ditentukan kriterianya. Teknik analisis data untuk hasil belajar siswa 
menggunakan uji t Independent Sample T-Test dan perhitungan N-gain. 
Hasil analisis keterampilan proses sains menunjukkan bahwa persentase 
rata-rata seluruh indikator keterampilan proses sains dikategorikan baik yaitu 
sebesar 80,85%. Analisis hasil belajar siswa dengan menggunakan Independent 
Sample T-Test diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,000, nilai tersebut kurang 
dari taraf signifikan yaitu 0,05. Berdasarkan pedoman dalam pengambilan 
keputusan, maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa 
terdapat perbedaan signifikan antara peningkatan hasil belajar siswa yang 
menggunakan model APPOSITE dengan peningkatan hasil belajar siswa yang 
menggunakan model direct instruction. Hal ini juga dilihat dari perhitungan N- gain pada kelas eksperimen sebesar 0,36 yang termasuk dalam kategori sedang 
sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,22 yang termasuk dalam kategori rendah.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) keterampilan proses sains siswa 
selama pembelajaran dengan model APPOSITE pada materi suhu dan kalor 
termasuk dalam kategori baik; (2) terdapat perbedaan signifikan antara
peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan model APPOSITE dengan 
peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan model direct instruction pada 
materi suhu dan kalor. Hal ini juga didukung dari hasil perhitungan N-gain kelas 
yang menggunakan model APPOSITE sebesar 0,36 yang termasuk dalam kategori 
sedang, sedangkan hasil perhitungan N-gain kelas yang menggunakan model 
direct instruction sebesar 0,22 yang termasuk dalam kategori rendah.
