Show simple item record

dc.contributor.advisorSUWARDIYANTO
dc.contributor.advisorSULISTYO, Yudi Aris
dc.contributor.authorKUSUMANINGRUM, Rizki Diah
dc.date.accessioned2020-12-04T03:24:39Z
dc.date.available2020-12-04T03:24:39Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.nimNIM131810301015
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102339
dc.description.abstractAir limbah merupakan air yang tidak bersih dan mengandung berbagai macam zat yang dapat membahayakan makhluk hidup. Air limbah yang dihasilkan pada industri tembakau mengandung beberapa macam senyawa organik yang dapat menyebabkan permasalahan lingkungan hidup. Kekeruhan yang tinggi dapat mengganggu fotosintesis fitoplankton serta tidak layak digunakan sebagai air konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, perairan yang mengandung fenol diatas baku mutu dapat menyebabkan iritasi, hipotermia, pingsan, kerusakan hati, kelumpuhan, kanker serta koma. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengolahan pada limbah cair untuk menurunkan tingkat kekeruhan dan konsentrasi fenol limbah sebelum dibuang ke lingkungan. Koagulasi diyakini sebagai salah satu metode alternatif yang mudah, murah, efektif dan efesien dalam menghilangkan bahan-bahan limbah yang berbentuk koloid dengan menambahkan suatu koagulan. Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) untuk mengetahui pengaruh pH dari masing-masing koagulan terhadap efektivitas pengolahan limbah cair Industri Bobbin, 2) untuk mengetahui pengaruh penambahan massa koagulan dari masing-masing koagulan terhadap efektivitas pengolahan limbah cair Industri Bobbin, 3) untuk mengetahui perbandingan efektivitas masing-masing koagulan dalam pengolahan limbah cair Industri Bobbin. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa variasi, yaitu jenis koagulan, pH sampel dan massa koagulan yang digunakan. Percobaan pertama yaitu pengaruh pH terhadap koagulasi sampel. Sampel divariasi pH-nya menjadi 8,9,10 dan 11 kemudian dikoagulasi menggunakan koagulan CaO dan dilakukan pengadukan kurang lebih 1 jam. Sampel kemudian didiamkan, sampai terbentuk 2 fase, dimana supernatan yang terbentuk kemudian diukur kekeruhan dan konsentrasi fenolnya. Perlakuan yang sama dilakukan juga dengan menggunakan koagulan yang berbeda, yaitu CaCO3. Percobaan kedua yaitu pengaruh massa koagulan terhadap koagulasi sampel. Sampel limbah cair dikondiskan pH-nya menjadi pH optimal. Sampel selanjutnya ditambahkan koagulan CaO dengan variasi massa koagulan 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% dalam 500 mL sampel, yang selanjutnya dilakukan pengadukan. Supernatan yang dihasilkan kemudian diukur kekeruhan dan konsentrasi fenol. Perlakuan yang sama dilakukan juga dengan menggunakan koagulan yang berbeda, yaitu CaCO3. Hasil yang diperoleh yaitu pH opimal dari kedua jenis koagulan (CaO dan CaCO3), terjadi pada pH 10. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil setelah proses koagulasi, dimana pH 10 pada kedua jenis koagulan menghasilkan kekeruhan dalam sampel sebesar 4,42 NTU (CaO) dan 66,1 NTU (CaCO3), serta menghasilkan sisa konsentrasi fenol dalam sampel sebanyak 0,65 mg/L (CaO) dan 0,91 mg/L (CaCO3). Sedangkan untuk penambahan masssa koagulan yang paling optimal dari kedua jenis koagulan yaitu penambahan massa koagulan sebanyak 3%, dimana pada penambahan massa koagulan 3% menghasilkan sisa kekeruhan dalam sampel sebesar 3,95 NTU (CaO) dan 59,3 NTU (CaCO3), serta menghasilkan sisa konsentrasi fenol dalam sampel sebanyak 0,61 mg/L (CaO) dan 1,06 mg/L (CaCO3). Berdasarkan kedua variasi tersebut, koagualan yang paling efektif dalam menurunkan kekeruhan dan konsentrasi fenol yaitu koagulan CaO.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alamen_US
dc.subjectPengolahan Limbah Cairen_US
dc.subjectIndustri Tembakauen_US
dc.subjectKoagulanen_US
dc.subjectKoloiden_US
dc.titleEfektifitas CaO dan CaCO3 sebagai Koagulan pada Pengolahan Limbah Cair PT. Perkebunan Nusantara X Industri Bobbin Jemberen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKimia
dc.identifier.kodeprodi1810301


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record